MEMAKAI ISTILAH GEREJA (SETAN)

1.Gereja Setan menggunakan istilah “gereja” sebagai bagian dari pendekatan mereka yang seringkali satiris dan provokatif. Istilah “gereja” biasanya dikaitkan dengan institusi keagamaan yang menganut ajaran-ajaran teistik dan spiritual, tetapi dalam konteks Gereja Setan, istilah tersebut digunakan untuk menantang konvensi dan ekspektasi tradisional1.

2.Bagi Gereja Setan, “gereja” tidak memiliki kaitan dengan penyembahan atau pemujaan kepada entitas supernatural seperti yang umumnya dipahami dalam agama-agama Abrahamik. Sebaliknya, mereka menggunakan istilah ini untuk menunjukkan organisasi yang didedikasikan untuk filosofi Satanisme LaVeyan, yang berfokus pada individualisme, egoisme, dan materialisme1. Dalam hal ini, “gereja” lebih merupakan simbol dari komunitas atau kumpulan individu yang berbagi pandangan dunia yang sama, daripada tempat ibadah dalam arti tradisional.

3.Penggunaan istilah “gereja” juga dapat dilihat sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan hukum dan sosial, serta untuk menarik perhatian media dan publik terhadap isu-isu yang mereka anggap penting, seperti pemisahan gereja dan negara2. Ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi publik dan kampanye sosial dengan status yang setara dengan organisasi keagamaan lainnya.

4.Secara keseluruhan, penggunaan istilah “gereja” oleh Gereja Setan adalah bagian dari strategi komunikasi mereka yang lebih luas, yang bertujuan untuk memprovokasi pemikiran dan diskusi tentang agama, moralitas, dan kebebasan beragama12.