MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN, SIAPA TAKUT?
Kitab Amos, fasal 7:10-17
Kita telah membahas 5 Penglihatan Amos, yang ditulisnya berurutan dari fasal 7 s,d. 9. Namun pada fasal 7 s.d 9 tsb, selain penglihatan, juga ada beberapa hal yang kita akan bahas bersama secara bertahap, yaitu:
1. Peristiwa Amos diusir (Amos 7:10-17)
2. Peringatan tentang orang yang mengisap
sesamanya. (Amos 8:4-8)
3. Gerhana matahari dan ratapan (Amos 8:9-10)
4. Lapar dan haus (Amos 8:11-14)
5. Bangsa pilihan ditolak Allah (Amos 9:7-10)
6. Janji akan keselamatan (Amos 9:11-15)
(*) Amos diusir:
~~~~~~~~~~
Bagian dari fasal 7 ini, yaitu ayat 10-17, menjelaskan bagaimana penolakan terhadap Amos dan sampai dengan pengusirannya.
Seperti yang telah kita baca bersama dalam beberapa hari ini dalam kitab Amos, bahwa intisari kitab ini adalah perintah Tuhan kepada Amos untuk menyampaikan isi hatiNya, baik berupa teguran keras, peringatan, penglihatan akan kehancuran dan penghukuman serta alasan mengapa hal ini harus terjadi bagi bangsa Israel.
Segala nubuat, dan perkataan Amos tentang penghukuman dari Allah terhadap bangsa Israel adalah merupakan ‘akibat’ dari segala perbuatan bangsa Israel yang tidak hidup berkenan di hadapan Allah, dan bukanlah ‘sebab’.
Pada bagian perikop ini, kita membaca bahwa Amos diusir. Ya, diusir. Oleh siapa? Amos diusir bukan oleh raja Yerobeam, atau oleh pasukan yang gagah dan kuat, tapi Amos diusir oleh seorang Imam di Betel yang bernama Amazia.
Seorang Imam, seharusnya peka terhadap suara Tuhan, meskipun tidak diucapkanNya langsung namun melalui para nabi, namun Imam Amazia ini tidak peka dan memilih untuk melawan firmanNya dan nubuatan Amos.
Amos dengan rendah hati menjawab Imam Amazia.
Ayat 14 Jawab Amos kepada Amazia: “Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
15 Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.
Tidak mudah memang, menjadi orang seperti Amos. Dari profesi sebagai peternak dan pemungut buah ara hutan, menjadi nabi yang harus menyampaikan berita kepada tetangganya, suatu kerajaan di utara.
Namun ketaatan Amos pada Tuhan ALLAH, membuatnya tercatat dalam Alkitab sebagai salah satu nabi yang dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan isi hatiNya.
Amos yang hidup di zaman Perjanjian Lama, telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya dengan baik, dan sudah pasti, jerih payahnya tidak akan sia-sia, sama seperti yang tertulis dalam
I Korintus 15:58.
RENUNGAN:
~~~~~~~~
Seorang Duta Besar suatu negara, (kadang jabatannya disebutkan lengkap, menjadi Duta Besar Berkuasa Penuh) bertugas mewakili negaranya untuk tinggal sementara dan bertugas beberapa tahun di negara lain yang menjalin hubungan diplomatik dengan negaranya.
Tidak jarang, dalam dinamika hubungan bilateral dua negara, ada perbedaan kepentingan nasional yang bisa berujung pada ditariknya kembali Duta Besar untuk pulang ke negara nya,
atau, Jika negara di mana sang Duta Besar bertugas sedang bersitegang dengan negara asal sang Duta Besar, tidak menutup kemungkinan terjadi perintah pemulangan dari negara tempat bertugas terhadap Duta Besar tsb.
Perintah pemulangan Duta Besar secepatnya merupakan suatu istilah halus, yang pada intinya nyaris sama 100% dengan pengusiran.
Amos yang menjadi “duta besar” Allah telah mengalami pengusiran.
Namun, dalam diri Amos rupanya telah tertanam firman Tuhan yang kuat, sehingga memiliki keberanian menyampaikan firmanNya, dengan tetap berprinsip pada apa yang saat ini kita bisa baca dalam 2 Timotius 4:2 yaitu:
” ★ Beritakanlah firman,
★ siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
★ nyatakanlah apa yang salah,
★ tegorlah dan
★ nasihatilah dengan segala kesabaran dan
pengajaran.
Amos telah melakukan tugas/bagiannya dengan baik, meskipun dia harus diusir pergi.
Bagaimana dengan kita?
Beberapa gereja, salah satunya gereja kami, pada saat kebaktian yang disertai dengan Perjamuan Kudus, maka ayat yang dibacakan adalah dari 1 Korintus 11: 23-26.
Ayat 26 katakan bahwa: “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang”
Mari terus kabarkan Kabar Baik, Good News, Berita Injil, sampai Ia datang, yaitu sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Mari kita ikuti teladan nabi Amos.
Memberitakan firman Tuhan, siapa takut?
Tuhan memberkati saudara sekalian.
PENYUSUN YED