MENABUR KEJAHATAN MENUAI HUKUMAN
2 Samuel 18:1-18
1.Seorang pemuda lulus sekolah keterampilan memperbaiki sepeda motor. Dalam waktu yang tidak terlalu lama ia mendapatkan pekerjaan disebuah bengkel motor. Sebagai hadiah orang tuanya membelikan sepeda motor. SEpeda motor ini pun di olah demikian rupa sehingga bagus tampilannya dan juga mempunyai kecepatan yang tinggi. Pemuda ini dikenal sebagai pemuda santun diantara tetangganya.
2.Hari demi hari, pemuda ini pun meraup uang jutaan rupiah dari aksi penjambretan yang dilakukannya. Kedua orang tuanya pun bangga dengannya saat diberi uang haram dari hasil penjambretan. Pasalnya, kedua orang tuanya hanya mengetahui bahwa uang yang diberi oleh TN adalah hasil dari kerja kerasnya selama bekerja di bengkel otomotif.
Seperti kata pepatah, sepandai – pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga. Begitulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan apa yang dilakukan oleh pemuda tadii. Pasalnya, pemuda ini pun akhirnya tertangkap tangan oleh warga saat melakukan penjambretan di daerah keramaian. Karena tak mampu melarikan diri, akhirnya pemuda ini dihajar oleh massa yang merasa geram karena aksinya yang meresahkan.
3.Setelah dilakukan pemeriksaan selama beberapa jam, tiba – tiba pemuda tadi mengeluh merasa sakit di bagian perutnya. Tak ingin terjadi sesuatu yang tak di inginkan, petugas lantas membawa pemuda tadi ke sebuah rumah sakit terdekat. Hanya saja dalam waktu tidak terlalu lama pemuda tadi meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan perawatan intensif. MUngkin ini ada hubungannya dengan dirinya yang menerima pukulan masa . Itulah kisah tragis dari seorang pemuda penjambret. Para pelayat ketika tahu kisahnya hanya berkomentar, yang menabur menuai. Menabur kejahatan, menuai kematian.
4.Kita tinggalkan kisah tadi. Ketika membaca akhir kisah Absalom ada persamaan dengan kisah pemuda tadi. Siapa yang menabur kejahatan akan menuai kematian. Absalom anak raja Daud berambisi menjadi raja. Ia dibutakan oleh hawa nafsu menjadi raja sehingga tega teganya ia membunuh anak anak raja yang lain. Tidak berhenti disitu ia pun memberontak terhadap kekuasaan Raja Daud yang adalah ayahnya. Ia memproklamirkan diri menjadi raja dan setelah itu memasuki Yerusalem sehingga Daud harus melarikan diri keluar dari Yerusalem. Dalam pasal ini dipaparkan mengenai kisah peperangan antara pasukan raja Daud dengan tentara dari Absalom.
5.Ketika Tuhan lewat di hadapan Musa, Tuhan mengucapkan pernyataan
tentang diri-Nya yang sudah kita kenal, yang berbunyi demikian:
“Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar,
berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya. . .” Bagian ini sudah kita
kenal dengan baik, tetapi kita sering tidak sadar bahwa,
pernyataan Tuhan di atas ditutup dengan kalimat “tetapi tidaklah
sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman. . . .”
(Kel. 34:6-7). Nas hari ini menunjukkan Allah membalaskan
kejahatan Absalom yang berani menyerang orang yang diurapi-Nya.
6.Absalom gagal dalam usaha pengejaran dan membasmi Daud dengan serluruh pengikut Daud. Absalom membawa pasukan tantara yang sangat besar untuk mengejar Daud. Jumlah tentara yang besar sebenarnya tidak terlalu berguna di hutan. Penulis mencatat bahwa hutan tersebut memakan lebih banyak orang di antara tentara daripada
yang dimakan pedang pada hari itu (8).
7.Absalom sendiri juga menjadi korban dari hutan (10). Rambutnya tersangkut pohon sedang tunggangannya terus lari sehingga dia tergantung . Sebenarnya, Daud sudah memerintahkan para panglimanya Yoab, Abisai, dan Itai, dan
seluruh rakyat juga mendengar, untuk memperlakukan Absalom dengan
lunak demi dia (5). Ternyata Yoab tidak mempedulikan permintaan
Daud. Bersama sepuluh bujang dan pembawa senjatanya, Yoab membunuh
Absalom. Di satu sisi tindakan Yoab merupakan pembangkangan
terang-terangan terhadap perintah Daud. Di sisi lain, itulah
hukuman yang harus diterima orang yang berkhianat terhadap ayahnya
sendiri, dan terutama terhadap orang yang diurapi Allah.
Inilah akhir hidup Absalom.Suatu akhir yang tragis dan membawa begitu
banyak orang untuk mati bersamanya. Maka ingatlah bahwa tidak ada
orang yang melawan Tuhan yang tidak akan dihukum karena Allah
“tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari
hukuman.”
8.Akhir kisah Absalom menjadi pelajaran bagi kita. Jauh dari kita untuk melakukan dan mengamalkan tindakan tindakan jahat. Ingat mereka yang menabur kejahatan akan menuai hukuman. Sebagai anak anak Tuhan yang telah mendapatkan pengampunan dan mendapat status hidup baru, baiklah kita mengamalkan kebaikan kepada orang lain. Biarlah nanti ketika kita harus mengakhiri hidup didunia ini, maka orang orang akan membicarakan segala yang baik yang telah kita lakukan. Biarlah ini menjadi visi dan misi kita yaitu untuk mengakhiri hidup kita dengan baik dan menjadi kepujian bagi nama Tuhan.
KATA HARI INI : JANGAN MENABUR KEJAHATAN TETAPI MENABUR KEBAIKAN
KEBAIKAN APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN HARI INI?