10 HARI MENJELANG HARI PENTAKOSTA
RENUNGAN
MENGALIR BERSAMA ROH KUDUS
“Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
(Yehezkiel 47: 12)
Tanpa air, semua akan mati. Sebaliknya, dengan adanya air, ada kehidupan. Itulah yang disaksikan oleh Nabi Yehezkiel melalui penglihatannya dalam Yehezkiel 47:1-12. Pada saat itu Tuhan membawa Yehezkiel ke pintu Bait Suci dan ia melihat ada air yang keluar dari Bait Suci tersebut dan mengalir menuju ke arah timur. Tampaklah bahwa air yang keluar dari Bait Suci tingginya masih sebatas pergelangan kaki. Aliran air itu semakin lebar dan dalam naik sampai ke lutut, naik lagi sampai sepinggang. Akhirnya aliran air itu semakin tinggi menjadi sungai. Akibatnya Yehezkiel tidak lagi dapat berjalan, sebab air sudah semakin tinggi sehingga orang dapat berenang, sehingga menjadi aliran sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
Melalui penglihatannya, Tuhan mengajak Yehezkiel untuk kembali menyusuri tepi sungai, yaitu kembali ke arah Bait Suci. Sepanjang perjalanan pulang, tampaklah di kedua tepian sungai itu sudah banyak pohon yang tumbuh. Kepada Yehezkiel, Tuhan berkata bahwa sungai tersebut akan mengalir dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam. Anehnya, air dari sungai tersebut akan membuat Laut Asin menjadi tawar. Tidak hanya itu, dari penglihatan Yehezkiel, ternyata air yang mengalir dari Bait Suci tersebut, akan menjadi aliran yang berguna ke mana saja air sungai itu mengalir. Semua yang mendapat aliran akan mendapat dampak positif. Segala mahkluk hidup yang berkeriapan, berbagai jenis ikan yang ditangkap oleh para nelayan, demikian juga rawa dan payanya, semuanya mennadi baik. Di kedua tepi aliran sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan. Daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Buahnya menjadi makanan dan daunya menjadi obat, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus, yaitu Bait Suci.
Dari penglihatan Yehezkiel itu, apa maknanya bagi kita? Apabila kita tarik dari dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus, selain digambarkan dengan api dan angin juga digambarkan seumpama air. Hal itu dapat kita baca dalam Injil Yohanes 7:38-39a. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya;
Pertama, Penglihatan Yehezkiel mengenai air yang keluar dari Bait Suci, menjadi aliran sungai yang dalam yang membuat manusia bisa “berenang “di sana dapat diberi makna, supaya kita sebagai murid Tuhan Yesus mau mengikuti gerakan aliran air sungai, yaitu Roh Kudus. Aliran sungai yang terus mengalir membawa dan membuat orang percaya terus bergerak di dalam pimpinan dan penyertaan Roh Kudus. Sehingga aliran sungai itu menjadi aliran sungai yang bermanfaat, dapat memberi kehidupan.
Kedua, Penglihatan Yehezkiel mengenai air yang keluar dari Bait Suci, menjadi sungai yang mengalir, sehingga kemana saja sungai itu mengalir semua di sana hidup. Aliran sungai yang memberi kehidupan. Segala mahkluk hidup yang berkeriapan, berbagai jenis ikan. Kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis, buahnya menjadi makanan dan daunya menjadi obat. Hal ini dapat diberi makna, bahwa Roh Kudus “Menghidupkan”. Artinya Roh Kudus, yang ada dalam diri kita berkuasa untuk membangkitkan semangat disaat mengalami kegagalan dan keterpurukan; memberikan kekuatan disaat dalam kelemahan; memberikan keberanian saat kita mengalami ketakutan. Karena dalam kenyataan hidup sehari-hari, kita tidak bisa lepas dari segala tantangan, pergumulan, dan masalah yang harus dihadapi. Namun dengan pimpinan dan penyertaan Roh Kudus kita dimampukan untuk menghadapi dan menanggungnya.
Dengan membuka diri bagi aliran Roh, kita akan mengalami aliran Roh Kudus. Hal itu seperti digambarkan dalam penglihatan Yehezkiel, ketika air yang mengalir dari Bait Suci itu dalamnya masih sepergelangan kaki, selutut dan sepinggang, orang masih bisa bebas bergerak ke mana saja yang ia kehendaki. Namun setelah aliran sungai semakin dalam, sehingga orang sudah tidak bisa lagi berjalan, orang hanya bisa berenang mengikuti aliran sungai. Di sinilah pentingnya mengalir bersama Roh Kudus, membuka diri untuk dipimpin dan dikuasahi Roh Kudus, sehingga Roh Kudus sendiri yang memampukan untuk melakukan kehendak-Nya. Dari sana hidup kita benar-benar berarti dan bermakna bagi Tuhan dan sesama.
SUMBER:
Nama Situs : Sinode GKJ
Alamat URL :
https://www.sinodegkj.or.id/2020/02/22/masa-pentakosta-2020/
Judul Asli : MASA PENTAKOSTA 2020, MENGALIR BERSAMA ROH KUDUS