MENGAMPUNI ORANG ORANG TERSAYANG

MENGAMPUNI ORANG-ORANG TERSAYANG

https://adoc.tips/renungan-harian-masa-prapaskah-jenjang-sma-keuskupan-agung-j.html

 

Ayat emas: Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar (Mat 5: 44-45)

 

1.Stormie Omartian adalah penulis buku-buku rohani dan motivasional yang sukses. Karya karyanya sudah dikenal oleh banyak orang. Salah satu seri bukunya yang terlaris adalah The Power of Praying yang telah terjual lebih dari 7 juta eksemplar. Di dalam bukunya, ia berbagi cerita mengenai masa kecilnya. Tak disangka pembicara dan penulis hebat Stormie, tumbuh besar di dalam lingkungan yang keras. Ibunya mengidap penyakit mentaL. Karena penyakit mental itu, ibunya sering bersikap kasar dan kejam kepadanya. Ia sering sekali dianiaya oleh ibunya waktu kecil. Sedangkan ayahnya tidak begitu, ayahnya baik namun jarang berada di rumah. 2.Ketika ia memutuskan untuk mengikuti Tuhan Yesus dengan menjadi kristen, hal pertama yang ia lakukan adalah mengampuni ibunya. Akan tetapi, walaupun ia sudah mengampuni ibunya, ia masih belum merasa damai. Seakan-akan hidupnya tidak tentu arah dan ia sangat putus asa. Akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan hal ini ke sahabatnya yang dewasa secara rohani. Sang sahabat mengatakan mungkin ia perlu juga untuk mengampuni ayahnya. Ia tertegun dan terkejut karena menurutnya ayahnya adalah orang tua yang baik. Setelah berdoa dan merenungkan hal ini, ia menyadari bahwa jauh di dalam lubuk hatinya betapa ia juga menyalahkan ayahnya, yang tahu bahwa ibunya menderita sakit mental, namun tidak menolong dan menyelamatkan dirinya dari perlakuan kejam ibunya. Ayahnya hanya membiarkannya saja. Setelah ia mengampuni kesalahan ayahnya, barulah ia merasakan kedamaian di kehidupannya yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

3.Dalam kehidupan ini kita mungkin pernah disakiti oleh seseorang dan sangat sulit untuk mengampuninya. Saat kita belum mengampuni seseorang, biasanya kita dapat merasakannya di dalam hati kita. kita tidak ingin mengampuni orang tersebut karena perbuatan mereka sudah sangat menyakiti kita. Dan kita ingin orang tersebut dapat balasannya dengan cara apapun. Tahukah anda bahwa perasaan marah dan benci itu hanya membuat diri kita menderita? Itu membuat kita tidak dapat melanjutkan hidup kita ke langkah selanjutnya. Gejolak perasaan itu membuat kita terkekang dan tidak bebas. Seolah-olah ada beban berat di dalam hati dan pikiran kita.

4.Mengampuni seseorang itu tidak berarti mereka menjadi benar, mengampuni berarti juga membebaskan kita. Mengampuni juga bukan berarti mengatakan bahwa perbuatan mereka itu tidak salah atau tidak menyakitkan kita. Mengampuni itu artinya kita mau melepaskannya sepenuhnya dan melanjutkan langkah hidup kita. Hal pertama yang harus dilakukan setelah kita disakiti orang adalah akuilah dan bicaralah kepada Tuhan, mintalah agar Dia membebaskan kita dari rasa sakit hati kita. Kita akan merasakan kebahagiaan jika kita telah berhasil melepas beban sikap tidak mau mengampuni dari hidup kita.

Pertanyaan reflektif : Maukah kita belajar mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita secara langsung atau tidak langsung? Marilah Berdoa.  Tuhan, tolonglah aku agar bisa membuka hatiku untuk mengampuni orang-orang yang telah menyakiti aku. Bantulah aku untuk berdoa bagi mereka yang telah menyakiti aku, supaya hatiku menjadi lembut terhadap mereka. Aku tidak mau membatasi apa yang Engkau ingin lakukan di dalam hidupku, karena sikapku yang tidak mau mengampuni. Amin.  (Jodie Suhady/XI Philip.)