MENGANDUNG MISTERI

TEODISI

V.ALKITAB DAN PENDERITAAN

05.MENGANDUNG MISTERI

1.Alkitab dengan jelas memberitahukan kepada kita bahwa sekalipun kita berusaha untuk memahami segala kesulitan dan penderitaan tsb, namun penderitaan tetap mengandung misteri, di mana kita sulit memahaminya sepenuhnya.

2.Sejauh ini kita telah berusaha untuk memahami makna penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh manusia termasuk mereka yang percaya kepada Allah. Kita telah melihat berbagai kemungkinan dapat terjadi yang menyebabkan terjadinya penderitaan tersebut. Namun setelah melihat hal-hal tersebut di atas, kita harus mengakhiri usaha memahami penderitaan tsb dengan sebuah sikap jujur dan mengakui bahwa tidak semua kesulitan dan penderitaan dapat dijelaskan secara logis dan rasional. Hal itu sebenarnya wajar saja. Karena apa? Karena kita sedang membicarakan aspek kehidupan manusia yang sangat rumit dengan hubungannya kepada alam dan Allah yang tidak terbatas dan tidak terduga pengertian serta keputusanNya.

3.Hal rahasia Allah inilah yang juga diakui dan diserukan oleh rasul Paulus ketika dia mencoba memahami ajaran keselamatan bangsa Israel serta seluruh umat pada umumnya. Padahal, aspek keselamatan tsb hanyalah salah satu bagian kecil dari kehidupan manusia. Hal itu juga merupakan bagian kecil dari seluruh rancangan Allah. Meskipun hal itu merupakan bagian kecil, namun ketika rasul Paulus mendiskusikan hal keselamatan tsb di dalam tiga fasal penuh (Ro.9-11), namun dia mengakhiri dengan seruan terkenal berikut:

“O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!” (Ro.11:33).

4.Di dalam Perjanjian Lama, kita juga dapat menemukan hal yang sama. Ketika pemazmur mencoba memahami penderitaan orang benar dan kemujuran orang fasik, maka dia seolah-olah menyesali keberadaannya, seolah-olah dia menyesal sebagai orang benar. “Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi(Maz.73:13-14). Selanjutnya, dalam usaha memahami penderitaan orang benar dan kemujuran orang fasik tsb, pemazmur menulis: ” aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. ” (73:22).

Note:

Theodicy  (bhs Inggris) ada yang menerjemahkan dengan Teodisi, Teodise atau Teodisae, dalam bahasan  istilah Teodisi lebih banyak yang memakainya .

Teodisi Kristen adalah  ilmu yang mencoba menjelaskan relasi antara Allah yang mahakuasa, berdaulat, adil dan maha baik dengan kenyataan adanya penderitaan dan kejahatan didunia ini.