MENGATASI KEBOSANAN

HIDUP DALAM WAKTU DAN PERISTIWA

MENGATASI KEBOSANAN

1.Kita banyak melakukan hal yang sama setiap harinya. Bangun pagi, pada jam tertentu, makan pagi, berangkat ke sekolah, berangkat kerja, naik mobil atau bisa dengan rute yang sama, tiba disekolah atau tempat kerja yang sama, melakukan tugas tugas yang sama. Selesai sekolah atau selesai jam kerja, kita pulang dengan bis, atau mobil dengan rute yang sama.Rutinitas tadi bisa menimbulkan kebosanan.

2.Dalam hubungan kita berhubungan dengan suami, istri, anak anak yang sama setiap hari. Dalam hubungan itu pokok obrolan yang sama diulangi terus setiap hari. Ini juga menimbulkan kebosanan  dalam hubungan. Kalau sudah bosan hati hati bahaya ribut

karena adu mulut, beda pendapat, atau ada usulan tertentu yang tidak disetujui pihak lain. Keributan dapat terjadi. Karena keributan komunikasi terhenti. Sunyi senyap terjadi. Kalau keadaan sunyi ini berlama lama maka orang akan bosan juga. Hati hati kalau kemudian pergi keluar dan mencari hiburan ketempat tempat yang tidak semestinya.

  1. Bagaimana hubungan dengan Tuhan? Tiap hari doa pagi, baca Alkitab, doa makan, doa malam. MUngkin juga banyak yang mengadakan ibadah keluarga setiap harinya. Kalau itu dilakukan secara terus menerus tidak tertutup kemungkinan untuk merasa bosan juga. Kebosanan yang sama bisa juga dialami dalam kita pergi kegereja. Tiap minggu harus pergi kegereja yang sama, bertemu dengan pendeta yang sama, majelis yang sama, kawan kawan gereja yang sama. Kebosanan yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan keributan dalam gereja. Keributan terjadi karena salah omong, atau pula kritik yang dialamatkan kepada pihak pengelola gereja yang kemudian disambut secara negative oeh pihak terkait.

4.Dari uraian diatas tergambar bahwa dalam semua bidang kehidupan kita manusia yang melalukan kegiatan yang sama dapat dihinggapi kebosanan.  Apa kebosanan mau diikuti begitu saja? Dengan berganti pasangan hidup? Dengan berganti sekolah ? Dengan berganti pekerjaan? Dengan berganti gereja?  Kalau ini diikuti maka ditempat tempat yang baru itu kita juga akan mengalami kebosanan yang sama pada waktu waktunya.

5.Dengan demikian kebosanan bukan untuk diikuti begitu saja. Dalam hidup ini kita harus bermodalkan komitmen. Komitmen terhadap pasangan hidup. Komitmen terhadap pekerjaan. Komitmen terhadap sekolah. Komitmen terhadap gereja. Komitmen terhadap Tuhan. Komitmen dalam menjalankan doa, baca Alkitab dan kewajiban keagamaan lainnya.

Buang rasa terpaksa dalam menjalani semua rutinitas tadi. Kita menjalani hidup sebagai hamba Tuhan. (Rom 12:1)  Miliki agenda , tujuan hidup dan target yang hendak dicapai. . Cari berbagai variasi dalam melakukan tugas dan menjalani hidup. Suntikan rasa gembira dan sukacita yang bersumber dari Tuhan.( Fil 4:4).Lakukan semua dengan rasa syukur dan terima kasih .(I Tes.5:18). Pandai pandailah mempertahankan irama antara kerja dan istirahat.(Kel.20:9,10). Meihat hidup ini tidak lama. Mempergunakan waktu sebagai kesempatan untuk menjadi berkat bagi sesame dan membawa kemuliaan bagi Tuhan. (Yoh.9:4; Kol.3:17).