MINUM DARI CAWAN YANG DIBERIKAN BAPA
Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepadaKu (Yoh.18:11)
1.Dinegara Barat kalau kita meliwati Public Bar disana ada tulisan Happy Hour. Apa artinya? Happy hour adalah istilah marketing untuk periode biasanya sore sampai jam tertentu di sebuah tempat umum misalnya , bar, menawarkan diskon untuk minuman beralkohol seperti bir, anggur dan cokctail. Banyak para pekerja kantor sebelum pulang kerumah mereka akan mampir di bar untuk minum bir sambil ngobrol ngobrol melepaskan stress pekerjaan sambil bersosialisasi. Minum disini adalah acara yang santai dan penuh gelak tawa.
2.Tuhan Yesus dalam bacaan kita dikatakan Ia harus minum cawan yang diberikan Bapa. Disini tentunya bukan minum dalam arti sesungguhnya seperti minum anggur sungguhan. Minum disini harus diartikan sebagai kiasan.
Dalam Kitab Suci kata ‘cawan’ / ‘anggur’ sering berhubungan dengan penderitaan dan murka Allah (Maz 75:9 Yes 51:17,22 Yer 25:15 Yeh 23:31-33 Wah 14:10 Wah 16:19). Jadi ‘cawan’ di sini menunjuk pada penderitaan atau murka Allah yang seharusnya dipikul oleh manusia sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka. Yesus harus meminum cawan itu sesuai dengan kehendak Bapa. Tadinya waktu di Taman Getsemani, Ia berdoa supaya cawan itu berlalu, tetapi menambahinya dengan kata-kata: ‘janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki’ (Mat 26:39b), dan ‘jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendakMu!’(Mat 26:42b).Sekarang Ia tahu bahwa Ia harus meminum cawan itu.
3.Kristus rela dan mau taat ‘meminum cawan itu’, dengan membiarkan diriNya ditangkap, dicambuki, disalibkan sampai mati.
Akibat dari pengorbanan ini sangat bermanfaat dan berharga bagi umat manusia. Dengan meminum cawan penderitaan, Juruselamat kita telah membebaskan kita dari keharusan meminum cawan dari kesalahan pribadi dan hukuman yang pantas kita dapatkan.
Jadi, Kristus meminum ‘cawan’ tersebut, supaya kita tidak perlu meminum ‘cawan’ itu. Tetapi ada satu syarat, yaitu kita harus mau percaya / menerima Kristus sebagai Juruselamat kita. Maukah saudara percaya kepada Dia?
4.Karena Tuhan Yesus telah meminum dari cawan yang berisi murka Allah atas dosa , maka kita umat yang percaya tidak perlu menanggung murka hukuman Allah. Karena perbuatan Yesus meminum cawan murka Allah maka kita dimungkinakan minum cawan Perjanjian Baru yang dimeteraikan oleh darah Yesus. Di 1 Kor 11:26 dikatakan Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang .Tuhan Yesus menanggung murka hukuman atas dosa kita, dan kita umat percaya menikmati keselamatan , hidup kekal dan diajak setiap kali merayakan Perjamuan Kudus dalam ucapan syukur atas pengorbanan Kristus untuk kita sekalian.
5.Tindakan Kristus yang meminum cawan murka Allah juga merupakan teladan ketaatan kepada Allah Bapa bagi kita , menyangkali kemauan diri sendiri dan mendahulukan kehendak Allah Bapa. Allah mempunyai otoritas atas kita, sehingga Ia mempunyai hak untuk memperlakukan setiap orang sesuai dengan yang Ia anggap cocok; dan apakah Ia menghibur / menggembirakan kita dengan kemakmuran, atau merendahkan kita dengan kesengsaraan, Ia dikatakan memberikan minuman yang manis atau pahit.
Tetapi harus juga dicatat bukan berarti setiap penderitaan / penyakit sebagai ‘cawan’ dari Bapa. Kita boleh, dan bahkan harus, mencari jalan keluar, kitab oleh mencari pengobatan dokter tetapi jangan mencari pertolongan dukun.
Dalam pada itu biarlah kita tenang dalam keyakinan iman bahwa hidup kita aman dalam lindungan dan pemeliharaan Allah Bapa. Tidak mungkin Ia memberikan minuman yang salah kepada kita.