MISKIN DIHADAPAN ALLAH BAGIAN KEDUA
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 5:3); dan jika demikian, celakalah orang yang kaya di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kepahitan neraka. Yang kaya di hadapan Allah ialah yang kekayaannya menguasai pikirannya, atau yang pikirannya terbenam dalam kekayaannya. Ia yang miskin di hadapan Allah adalah ia yang hatinya tidak dipenuhi dengan cinta kekayaan, yang pikirannya tidak terpikat pada kekayaan
Ada perbedaan besar antara memiliki racun dan teracuni. Orang dapat saja memiliki racun keperluan khusus, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka teracuni, sebab racun hanya tersimpan dalam satu kotak yang aman dirumah,dan sekali kali bukan dalam diri mereka; demikian pula engkau dapat memiliki kekayaan tanpa teracuni olehnya, sepanjang kekayaan itu ada dalam rumahmu atau dompetmu saja, dan tidak dalam hatimu. Adalah hak istimewa umat Kristiani untuk kaya dalam hal-hal materiil, dan miskin dalam keterikatan padanya, dan dengan demikian bisa mempergunakan kekayaan di dunia ini dan bisa beroleh ganjarandi dunia mendatang.
Bukankah para tukang kebun seorang raja lebih rajin dalam merawat serta memperindah taman-taman kerajaan dibandingkan andai taman-taman itu milik mereka sendiri? Mengapakah? Jelas karena taman-taman ini adalah milik raja, kepada siapa para tukang kebun wajib memberikan pelayanan yang pantas. Anakku, harta kekayaan kita bukanlah milik kita, – Allah memberikannya kepada kita untuk mengusahakannya, agar kita menjadikannya berbuah dan bermanfaat bagi pelayanan-Nya, dan dengan berbuat demikian kita menyenangkan-Nya. Dan ini haruslah kita lakukan dengan terlebih tulus dibandingkan orang-orang duniawi, sebab mereka dengan cermat merawat harta kekayaan mereka demi cinta diri, sementara kita sepatutnya bekerja demi cinta kepada Allah
Tetapi berhati-hatilah agar engkau tidak ditipu oleh cinta diri, sebab terkadang cinta diri begitu cerdik menyamarkan diri sebagai cinta Allah hingga engkau dapat salah membedakan satu dari yang lain. Guna menghindari ini, dan guna menghindari kepedulianmu terhadap barang-barang duniawi merosot menjadi ketamakan, adalah perlu seringkali mengamalkan kemiskinan sesungguhnya di tengah kekayaan yang Allah limpahkan kepadamu.
Untuk tujuan ini selalu bagikanlah sebagian dari milikmu dengan memberikannya secara suka hati kepada kaum miskin; engkau memiskinkan dirimu sendiri dengan apapun yang engkau bagi-bagikan. Benar bahwa Allah akan memberikannya kembali kepadamu, bukan hanya di dunia mendatang, melainkan juga di sini,
Disarikan dari :
“Introduction to the Devout Life by Saint Francis of Sales”
“diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net”
Bacaan Matius 10:1-15- PENGUTUSAN KEDUA BELAS RASUL
Renungkan : Tuhan melengkapi para rasul sehingga mereka dapat melakukan tugasnya. Anda dan saya dipelihara dan dicukupi sehingga dapat melaksanakan tugas sebagai utusanNya membawa nama Yesus dan keselamatan dari Nya. Mungkin saja kita tidak terpandang oleh dunia tetapi bertindaklah dengan penuh wibawa ilahi karena kita adaah utusan atau duta duta Kristus.