MUJIZAT SEBAGAI DISRUPSI

BAcaan Yohanes 2:1-11

1.Kita hidup dalam zaman modern khusus kaum skeptis mereka tidak mau lagi percaya kepada mujizat. Kaum skeptis tidak gampang percaya termasuk kepada Tuhan dan segala perbuatan perbuatan Ajaib apalagi kalau itu tidak dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan. Sekarang bagaimana dikalangan Kristen sendiri?  Secara fakta terbagi dua. Golongan pertama berpendapat bahwa zaman sekarang Tuhan sudah tidak membuat mujizat lagi, karena tidak perlu lagi, semua sudah dapat dilakukan oleh ilmu pengetahuan dan tehnologi. Perbuatan mujiat sudah berhenti karena Tuhan sudah berheti mengaruniakan karunia karunia mujizat.

2.Pandangan kedua dari kalangan Kristen disebut kaum  Kontinusionis  yang menyatakan bahwa mujizat terjadi pada zaman Alkitab, masih terjadi sampai sekarang. Pandangan ini berpegang bahwa Allah masih memberikan karunia mujizat bagi mereka yang percaya kepadaNya. Secara pribadi saya percaya bahwa Tuhan masih mengaruniakan mujizat. Tidak bisa dan tidak boleh kita sebagai mahluk ciptaan berkata kepada sang Pencipta, Tuhan Engkau sekarang tidak perlu membuat mujizat lagi. Siapakah anda dan saya dapat  berkata seperti itu? Namun harus segera juga digaris bawahi jangan kita memberi perintah kepada Tuhan melakukan  mujizatNya sesuai kemauan kita. Kita hanya dapat memohon dan pada akhirnya kita harus mampu berkata:  “KehendakMu Jadilah”. Inilah sikap yang benar terhadap sang Pencitpa, Allah kita yang maha kuasa.

3.Mujiazat bukanlah kejadian rutin  tiap harinyal tetapi merupakan suatu disrupsi, atau interuspi ditengah rutinitas yang merupakan karya Allah untuk menolong umat yang memohonnya. Contoh diatas- air berubah menjadi anggur dalam pesta pernikahan di Kana. Kejadian hanya kali itu saja ketika Tuhan Yesus bertindak, setelah itu ditempat itu kalau air dimasukkan  kedalam bejana pembasuhan akan tetap menjadi air saja dan tidak ada perubahan. Mujizat dengan perkataa lain adalah tindakan pengecaliaan hukum alam karena tindakan intervensi kuasa Allah.