MURKA ALLAH ATAS DOSA JANGAN DISEMBUNYIKAN


MURKA ALLAH ATAS DOSA JANGAN DISEMBUNYIKAN
Yer 14:1–15:4 – URAIAN AYAT
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=24&chapter=14&verse=14
Nubuat ini agaknya dibawakan di masa pemerintahan raja Yoyakim. Dalam menyusun sajak ini nabi Yeremia terpengaruh oleh ibadat ratapan (bdk Yoel 1-2; Maz 74 dan Maz 79). Susunannya sbb: Terlebih dahulu bencana digambarkan, Yer 14:2-6, disusul ratapan umat, Yer 14:7-9, yang ditanggapi Tuhan, Yer 14:10-12. Lalu Yeremia mengajukan pembelaan, Yer 14:13-16; kembali bencana dilukiskan, Yer 14:17-18, disusul ratapan umat, Yer 14:19-22, yang sekali lagi ditanggapi Tuhan, Yer 15:1-4. Tetapi baik ratapan dan pengakuan umat maupun pembelaan oleh Yeremia ditolak Tuhan. Sebaliknya. Ia mengancamkan bencana tambahan, yaitu penyerbuan oleh musuh.

Yeremia 14:1-22- BILA ALLAH MURKA
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/09/19
Pernahkah Anda marah? Tentu pernah. Namun kemarahan manusia tidak bisa dibandingkan dengan kemarahan Allah. Kemarahan Allah itu mengerikan. Ketika Allah marah, bukan hanya manusia yang gemetar, bahkan alam semesta pun takut. Kemarahan Allah bisa berdampak pada seluruh alam semesta dan segala isinya.
Dalam nas ini, kita melihat penderitaan yang sedang menanti bangsa Israel. Allah, melalui Yeremia, menyingkapkan secara terperinci adanya masa kekeringan yang panjang, yang akan melanda seluruh Israel. Tidak ada hujan, sumur kering, tanah menjadi retak dan tandus, binatang sekarat dan mati, serta petani gagal panen (3-6). Yang terdengar hanyalah tangisan perkabungan dan teriakan minta tolong (2). Meski demikian Allah diam. Allah menulikan telinga-Nya (12). Namun bukan hanya kekeringan saja, Allah mendatangkan juga perang, kelaparan, dan penyakit sampar (12). Selain itu, Allah menyingkapkan kepada Yeremia nasib naas yang akan dialami nabi-nabi palsu dan seluruh keluarganya. Nabi-nabi palsu, isterinya, dan anak-anaknya akan mati karena perang dan kelaparan. Mayat mereka tercampak di sepanjang jalan Yerusalem (15-16). Semuanya ini disebabkan oleh kekerasan hati bangsa Israel. Ini membuktikan Allah tidak kompromi terhadap dosa.
Meski Yeremia membenci perbuatan bangsa Israel, tetapi ia memiliki hati yang lembut. Ia datang di hadapan Allah meminta pengampunan atas dosa bangsanya (17-18). Ia memohon kepada Allah agar tidak memalingkan wajah-Nya dari Israel. Ia memohon kepada Allah agar membatalkan niat-Nya menghancurkan Israel. Ia berusaha mengingatkan Allah akan perjanjian-Nya dengan nenek moyang Israel (19-21). Namun Allah menolak. Allah menyuruh Yeremia berhenti berdoa buat bangsa Israel (11).
Sesungguhnya Allah itu panjang sabar, tetapi janganlah kita dengan sengaja membuat kesabaran Allah habis. Karena bila demikian, Allah tidak akan segan-segan menghajar kita, umat pilihan-Nya. Bila murka Allah sudah bulat, doa pun seolah tidak bisa lagi membujuk Allah. Betapa mengerikan!

AJARAN YANG NYAMAN ATAU AJARAN YANG KERAS?
http://www.gkysydney.org/renungan-gema-2011/ajaran-yang-nyaman-vs-ajaran-yang-keras.html
Banyak orang Kristen yang lebih senang dininabobokan oleh ajaran yang menghibur dan memanjakan daripada teguran keras dari firman Tuhan.
Yeremia sudah cukup banyak memberitakan firman Allah yang keras tentang kehancuran yang akan segera menimpa orang Israel. Akan tetapi, mereka umumnya tidak percaya kepada perkataan Yeremia karena mereka telah termakan oleh ajaran nabi-nabi palsu yang meninabobokan mereka. Ajaran palsu tersebut mengatakan bahwa mereka akan selalu mengalami kedamaian dan kesejahteraan, apa pun tingkah laku mereka di hadapan Allah. Mereka mengatakan bahwa hidup mereka akan selalu mengalami kejayaan dan tidak ada hukuman Allah (14:13-16). Ajaran palsu tersebut telah menumpulkan kepekaan rohani mereka sehingga mereka sama sekali tidak peduli pada teguran Allah melalui Yeremia. Mereka bahkan ingin membinasakan Yeremia.
Umumnya manusia lebih senang mendengar perkataan yang menghibur dan sesuai dengan selera mereka. Agar dapat diterima oleh pendengar, para nabi palsu hanya menyampaikan apa yang ingin didengar oleh manusia, bukan apa yang ingin disampaikan Allah kepada manusia. Akan tetapi, nabi Yeremia selalu berusaha setia pada keinginan Allah sehingga ia sangat sering menyampaikan berita penghukuman. Sekalipun demikian, Yeremia bukanlah seorang nabi yang “sadis.” Hatinya penuh kelembutan sehingga ia senantiasa memintakan pengampunan bagi Israel dan mendoakan pemulihan bagi bangsanya (14:7-9, 17-22). Tak putus-putusnya, dia memohon kepada Allah agar tidak meninggalkan umat-Nya karena dia sadar bahwa hanya di dalam Allah saja ada pengharapan bagi umat Allah, bukan di dalam ajaran palsu para nabi palsu, seindah apa pun ajaran mereka.[AH]

BERITA INTI : MURKA ALLAH ATAS DOSA JANGAN DISEMBUNYIKAN. BERITAKAN ITU. LANJUTKAN DENGAN INJIL I KABAR BAIK. DALAM YESUS KRISTUS ADA PENGAMPUNAN DOSA. AJAKAN PERTOBATAN KEPADA MANUSIA DAN MEMULAI HIDUP BARU.