NABI BENAR ATAU PALSU ?

NABI BENAR ATAU PALSU ???
Wycliffe: Ul 13:1 – Seorang nabi atau seorang pemimpi // Tanda atau mukjizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi // Dikatakannya // apabila di tengah-tengahmu muncul // Tuhan, Allahmu, harus kamu ikuti // Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati
1. Seorang nabi atau seorang pemimpi. Bahwa lembaga kenabian akan didirikan di Israel sudah disebutkan sebelumnya. Penyingkapan diri Allah kepada para nabi akan dilaksanakan melalui sarana penglihatan dan mimpi (Bil. 12:5; bdg. Ul. 18:15 dst.). Bahkan bila seseorang dengan ciri-ciri yang mengesankan bahwa dirinya adalah saluran penyataan Tuhan (1b, 2a) mendorong Israel untuk menyerahkan diri dan menyembah allah yang lain (2b; bdg. 3b, 5b), nasihatnya harus ditolak (3a; bdg. Gal. 1:8, 9).

2. Tanda atau mukjizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi. Istilah tanda atau mukjizat dapat mengacu kepada peristiwa yang biasa maupun yang luar biasa. Di sini yang dimaksudkan tampaknya ialah sesuatu yang telah dikatakan akan terjadi, belum tentu bersifat mukjizat, dan memang terjadi. Penggenapan dari apa yang dikemukakan sebelumnya itu kemudian dinyatakan sebagai tanda bahwa itu memang pekerjaan dan otoritas nabi. Dikatakannya (ay. 2) harus dikaitkan dengan apabila di tengah-tengahmu muncul (ay. 1).

3.Patokan hidup dan penyembahan Israel adalah penyataan Allah melalui Musa, baik yang lisan maupun yang tertulis; karena itu tuntutan pokoknya ialah ketaatan yang mutlak kepada Tuhan – Tuhan, Allahmu, harus kamu ikuti (ay. 4). Di dalam rangka menguji ketaatan Israel kepada perintah mahapenting tersebut, Allah akan mengizinkan munculnya seorang nabi palsu (ay. 3b). Dan karena nabi palsu itu akan menyuruh Israel menolak perintah itu yang adalah inti dari perjanjian (bdg. 6:4, 5; Kel. 20:3), maka hukuman akhir baginya telah dinyatakan – Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati (ay, 5). Perhatikan kutipan dari mukadimah dan pendahuluan historis dari loh-loh perjanjian (bdg. Kel. 20:2). Hukuman terhadap sang penghasut akan “mematikan” kejahatan dari tengah-tengah Israel, yang seandainya kejahatan itu tetap ada dan menyebar,. akan berakibat matinya banyak orang di Israel (bdg. 13:12 dst.; khususnya ay. 16; 17:12; 19:11-13; 21:18-21; 22:21-24; 24:7).

Ul 13:1-18 – TOLAK TEGAS KESESATAN

Firman Tuhan hari ini keras mengingatkan Israel, juga umat Tuhan masa kini untuk menolak semua godaan yang datang dari berbagai pihak untuk menyembah ilah-ilah lain (ayat 1,6,12). Pada masa itu agama Kanaan memang sering membuat orang terpesona oleh tanda-tanda ajaib yang dikaitkan dengan kegiatan dewa Baal. Pada masa kini, berbagai kepercayaan magis seperti mencari jimat atau ramalan dari dukun, atau bahkan mencampuri ajaran Kristen dengan unsur takhyul tadi, termasuk dosa yang ditentang keras oleh Allah. Mengapa? Sebab banyak atau sedikit kesesatan itu, tetap membuat kita tidak fokus kepada Allah dan akan berakhir pada berbagai akibat merusak dalam hidup ini.

Firman ini memerintahkan umat menyingkirkan tiga kelompok orang. Pertama, para nabi palsu yang mengundang orang untuk sesat. Kedua, anggota keluarga yang memperkenalkan kesesatan. Ketiga, kelompok orang yang melakukan kesesatan. Ketiga pihak ini harus dihukum mati (ayat 5,9,15). Dengan cara itu Israel memperlihatkan kesetiaan mereka kepada Allah (ayat 18). Konteks kita masa kini tentu berbeda. Kita tidak diminta untuk menyingkirkan pihak-pihak seperti itu secara fisik. Pemerintahan Allah atas hati, pikiran, kehendak, perasaan kita membuat kita mengikuti pimpinan Allah untuk memperkecil wilayah kejahatan dan kesesatan dengan doa dan sikap hidup. Sikap hidup yang sepenuhnya menaati firman Allah itu sendiri akan berdampak menelanjangi dan memperkecil ruang gerak kesesatan.

Hanya Yahwe yang telah memberi keluaran, maka Israel hanya boleh menyembah Dia saja. Hanya Yesus yang hidup-mati-bangkit-Nya memberi kita keluaran baru dan membuat kita mengenal Allah sebagai Bapa. Sebab itu, kita tidak boleh membiarkan suara siapa pun mengubah kesetiaan kita kepada-Nya.
Renungkan: Bagi Dia yang telah memberi segalanya, layak kuberikan segenap hati dan hidupku.

SUMBER : http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=5&chapter=13&verse=1