NASIB BAIK ATAU NASIB BURUK ?

BIBLE STUDY GLOBAL
NASIB BAIK ATAU NASIB BURUK ?

Pertanyaannya:

1.Apakah nasib itu ada? Atau tidak? Pertanyaan ini sebenarnya amat mirip dengan pertanyaan: hokie atau luck atau keberuntungan itu ada apa kagak sih? Pertanyaan yang sungguh menarik bukan?
2.Apakah Yusuf juga bernasib baik dan mujur di Kejadian 40:41 sehingga menjadi orang nomer 2 di Mesir.
3.Apakah anda masih bertanya tanya tentang nasib anda?

Apakah jawab anda ?
1.Jawaban dua orang peserta
1.1.Peserta pertama dari Hamburg 1. Saya tidak percaya dengan hokie, luck or nasib. Krn setelah saya menjadi percaya dan menerima Yesus sbg Tuhan dan Juruselamat saya scr pribadi, saya belajar setiap hr utl berserah dan membiarkan Dia yg mengatur dan menuntun langkah2 saya. Jeremia 29:11 dan Filipi 4:19 menjadi pegangan saya , bukan hokie, nasib or luck ato garis tangan. Tuhan begitu mengasihi manusia ciptaanNya, saya percaya bhw Dia yg memimpin hidup saya. 2. Kehidupan Yusuf adlh bukti bagaimana Allah bisa mengatur hidup ciptaanNya spt membalikkan telapak tangan. Semua menurut rencanaNya. Kl Yusuf tidak dijual oleh saudara2nya ke Mesir, mk bangsa Israel tdk mengalami pembebasan dr tindasan bangsa Mesir dan tidak akan memasuki tanah perjanjian. Perjanjian Lama adlh bayang2 dr Perjanjian Baru. Kl Yusuf tidak ada kontak dgn familynya bukan berarti tdk ada hubungan lg. Krn Yusuf dikira awal mulanya sdh mati di terkam binatang buas mnrt cerita saudara2nya. Dan Yusufpun tidak berani pulang kepada bapaknya krn takut akan saudara2nya. 3. Nasib? Kenapa nga coba berpikir apa tujuan hidup saya di hadapan Tuhan, apa yg Tuhan mau saya kerjakan utk Dia. Apakah arti hidup saya bersama dgn Tuhan?

Peserta kedua dari Indonesia : 1. Nasib (fate) baik dan buruk itu menurut saya hanyalah istilah yang dipakai orang untuk me”judge” kehidupan orang lain melalui mata kepala kita. Kadang kita lihat bila orang lain mendapatkan posisi/jabatan tinggi/uang banyak kita bilang mereka bernasib baik, tetapi bila ada ornag yang terkena sakit, kebangkrutan, musibah atau rusak hidupnya, kita bilang mereka bernasib buruk.

2. Orang yang sudah percaya Tuhan Yesus, haruslah kehidupannya berserah kepada Tuhan dan bukan mencari2 nasib2 seperti di ayat Efesus 2:10, karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup didalamnya. Hidup didalam Kristus adalah hidup dengan menjaga ketaatan dan kekudusan , berkata “tidak” terhadap gangguan/godaan2 yang dapat mengurangi waktu kita bersama Tuhan atau mengurangi kekudusan kita. Hidup kita adalah Anugerah, pemberian Tuhan dan kita ini manusia yang lemah, sehingga apapun perbuatan baik seperti amal, kebaikan , persembahan apapun tidak akan dapat membawa kita kepada keselamatan.

3. Sembahyang Dewa2/kepercayaan/kuasa/dukun/Hongsui, segala hal2 yang membuat iman kita meragukan Tuhan Yesus adalah DOSA (seperti yang telah disebutkan di 10 perintah Allah). Semua itu hanya untuk menyenangkan telinga kita dan justru malah membuat kita menjauh dari Tuhan dan membuat kita semakin terkungkung dari kuasa setan.

4. Manusia hanya hidup karena Anugerah Tuhan semata, shingga adanya kebajikan adalah buah Ketaatan kita kepada Tuhan, Hidup kudus, dan HANYA BERIMAN kepada Tuhan. Dengan begitu kebajikan dengan sendirinya akan tertanam dalam kehidupan kita dan menjadi kesaksian hidup bagi orang lain supaya menjadi percaya kepada Tuhan.

3.Tambahan dari pimpinan Bible Study : Nasehat saya kita perlu hati hati memakai istilah “Nasib”karena istiah tersebut sudah mengandung muatan berbagai pengertian agama lain. Dari artikel Budha dikatakan bahawa nasib ditentukan oleh diri sendiri, hidup baik akan menuai hidup inkarnasi kelak dengan nasib baik atau tabur buruk akan menuai buruk. Agama lain yang sudah dikutip masing masing punya dewi nasib, dewi keberuntungan (Fortuna, Laksmi dllnya)

4.Lalu dari agama Kristen apa jawab terhadap pertanyaan pertanyaan:
4.1.Apakah nasib itu ada atau tidak ? Kita Tidak percaya terhadap nasib, hoki dll sbgmana dimengerti dalam agama agama lain. Kalau kita percaya nasib dalam artian diatas maka itu merupakan pelanggaran hukum pertama dari 10 hukum.

Lalu Apa yang ada dan kita percaya? Allah pencipta manusia yang kita panggil Bapa didalam Yesus. Dari peserta lain dari Auckland hal menjadi laki dan perempuan jangan dilihat sebagai nasib, tetapi kita lihat dari sisi hak kedaulatan Allah yang mendatangkan kita kedunia dengan sikap bersyukur dan melaksanakan tugas hidup yang dipercayakan dengan sukacita sebagai laki laki dan perempuan.
Hidup kita bergantung sepenuhnya kepada Dia. Selamat atau Hukuman tergantung kepercayaan manusia terhadap Dia.