1.Dalam buku Tuhan Maha Asyik kedua penulis ini mencoba memperlihatkan bagaimana tindakan manusia yang menyekutukan Tuhan itu karena menyembah yang selain Nya, selain itu mengajak kita untuk selalu bersabar dan berikhtiar ketika diberi cobaan. Buku ini juga mengkritik bagaimana prilaku manusia yang sering mengklaim Tuhan adalah seperti apa yang kita pikirkan, sehingga membatasi Tuhan yang notabenya Maha tidak Terbatas. Ketika makna Tuhan di sekat dalam konsep-konsep pemikiran manusia, maka Tuhan akan semakin jauh dari diri manusia, jadi kita dapat menemui Tuhan melalui beragam ciptaan Nya, sehingga disitu kita dapat melihat dan memaknai keasyikan dalam memahami Tuhan.
2.“Ketika manusia memandang cermin, bukan kaca yang terlihat namun dirinya. Ketika manusia berbuat baik pada orang lain, sejatinya dia berbuat baik untuk diri sendiri. Demikian juga ketika dia menyakiti sesama, justru menyakiti diri sendiri. Jadi wajar saja ketika orang menyakiti diri sendiri dianggap gila. Namun, lebih gila lagi jika agama dan atas nama Tuhan menjadi alasan untuk membenci dan menyakiti”4 . Ini adalah sepenggal kutipan yang terdapat pada buku Tuhan Maha Asyik, yang dapat disimpulkan bahwa kita belajar pada diri kita sendiri, seperti dikatakan oleh sokrates “kenalidirimu, maka kamu akan mengenali Tuhanmu”.
3.Dalam buku Tuhan Maha Asyik ini berisi penjelasan tentang keberagamaan untuk mengenal Tuhan, maka dengan itu peneliti menggunkan pendekatan hermeneutic dalam memahami teks. . Menurut Zygmunt Bauman, seperti yang dikutip oleh Kurt F. Leidecker, hermeneutic dapat dipahami sebagai upaya untuk menjelaskan sebuah pesan dan teks-teks dalam sebuah ucapan ataupun tulisan yang tidak jelas, kabur, remang-remang dan kontradiktif, yang menyebabkan kebingungan bagi pembacanya atau pendengarnya. Secara umum, hermeneutic dipahami sebagai sebuah seni dalam ilmu untuk menafsirkan.
Catatan:Pengarang novel diatas:
Sujiwo Tedjo adalah seorang aktor, pemusik, penulis dan budayawan Indonesia.
Dr MN Kamba adalah dosen pengampu tasawuf pada Jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung.