NYANYIAN MARIA 2
Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya. (Luk.1:48)
1.Maria dipenuhi Roh Kudus ketika mengucapkan kata kata pujian yang mengagungkan Allah. Nyanyian ini dilakukan dihadapan Elisabet yang dengan pimpinan Roh Kudus sebelum itu telah menyungguhkan berkat istimewa Tuhan kepada Maria.
2.Dalam kata kata pujian selanjutnya Maria mengenal dengan baik siapa dirinya. Dia katakan, Allah telah memperhatikan kerendahan hambaNya. Bahwa dirinya bukan siapa siapa dihadapan Allah. Dia adalah orang yang rendah. Orang yang rendah disini bisa diartikan tidak ada keistimewaan dalam dirinya, bukan ratu, bukan anak raja, bukan orang yang begitu suci dan baik. Dalam keadaan rendah itu, Maria dipilih, dan ditinggikan Allah untuk mengemban tugas mengandung Yesus, Anak Allah. Dia orang pilihan satu satunya, sebelumnya tidak ada dan setelah itu tidak akan ada lagi yang dipilih untuk mengandung dan melahirkan Anak Allah.
3.Biarlah status alami bawaan yang rendah ini sebagaimana diakui Maria, tidak kita rubah dengan mencoba mengkaitkan dia sebagai orang istimewa, sebagai orang tidak berdosa, orang suci sehingga dia dipilih. Jangan kita lakukan itu. Dia orang rendah asalnya, tetapi ditinggikan dan dimuliakan Allah. INi semua karena anugerah Allah semata mata. Dalam nyanyian ini Maria jujur akan keadaan dirinya dan bersamaan dengan itu meninggikan Allah yang telah beranugerah kepada dirinya.
4.Seperti Maria biarlah kita memiliki pengenalan diri yang benar. Yang menentukan bukanlah karena aku orang berpangkat, orang kaya, sehingga dapat menyombongkan diri. Atau kemungkinan lain aku adalah orang yang tidak berpangkat atau orang miskin, sehingga merasa tidak berharga. Pengenalan diri yang benar sesuai Alkitab adalah bahwa anda dan saya adalah orang orang berdosa (Rom 3:23) yang patut terkenan hukuman kekal maut (Rom 6:23). Tetapi karena anugerah Allah kita diangkat dari situasi celaka itu dan diberi hidup kekal dalam Yesus (Rom6:23).
5.Dalam perjalanan selanjutnya biarlah kita senantiasa merendahkan diri dihadapan Allah. Tanpa Allah aku tidak bisa berbuat apa apa, tetapi Tuhan Allah akan mengerjakan perkara perkara besar.(1 Sam12:16). Biarlah terus kita pelihara hidup rendah hati, dalam ketergantungan dalam segala perkara kepada Allah Bapa kita.