OPOSISI

TEODISI

IV.BERBAGAI PANDANGAN KRISTEN

05.OPOSISI TERHDAP TEODISI DALAM NOVEL KARAMAZOV BERSAUDARA

1.Dalam novel karangan Fyodor Dostoyevsky, dengan judul  Karamazov Bersaudara (The Brothers Karamazov), Ivan  anak kedua dari  Bapak tua Karamazov yang menjadi seorang intelektual , dengan keras menantang keabsahan Teodisi   dengan menunjukkan sejumlah kasus kekejaman ekstrem dan berlebihan di dunia.

2.Ivan menerima keberadaan, tujuan, dan kebijaksanaan Allah serta memahami keharmonisan abadi yang Allah rencanakan pada akhirnya. Tapi, dia tidak bisa menerima kenyataan terlalu banyak kekejaman dan kejahatan di dunia: “Saya menolak untuk menerima dunia Tuhan ini … Tolong mengerti, itu bukan Tuhan yang tidak saya terima, tetapi dunia yang telah Ia ciptakan. Saya tidak menerima dunia Tuhan dan saya menolak untuk menerimanya. ”

3.Salah satu kasus kekejaman tak tertahankan yang disebutkan oleh Ivan adalah bahwa seorang jenderal tentara membiarkan anjing pemburu memakan anak lelaki berusia delapan tahun karena anak itu telah melukai anjing kesayangannya . Keluhan Ivan adalah bahwa jika orang-orang termasuk anak-anak yang tidak bersalah harus melalui penderitaan yang menyiksa seperti ini di dunia, untuk membeli keharmonisan abadi di masa depan, itu sama sekali tidak dapat dipahami.

4.Ivan menyimpulkan: Saya tidak ingin harmoni … harga terlalu tinggi telah ditempatkan pada harmoni. Kami tidak mampu membayar begitu banyak untuk masuk (ke harmoni masa depan tadi). Dan oleh karena itu aku cepat-cepat mengembalikan tiket masukku …

5.Tantangan Ivan terhadap Teodisi  tidak dapat diabaikan. Ivan bukanlah seorang ateis dalam arti menjadi seseorang yang merasa mustahil untuk percaya bahwa ada Tuhan. Masalahnya yang sebenarnya adalah pertanyaan moral mengapa orang, termasuk orang yang sangat kejam, puas dengan keyakinan bahwa Allah mengharapkan harga yang mengerikan yang harus dibayar untuk keselamatan terakhir umat manusia.

6.Dalam komentarnya, Albert Camus telah mencatat bahwa pemberontakan Ivan melampaui pemberontakan individualistik bersifat individual terhadap Tuhan, bersifat  penghujatan yang penuh hormat, dan menempatkan Allah sendiri di pengadilan. Camus menulis, “Jika kejahatan sangat penting bagi ciptaan ilahi, maka ciptaan tidak dapat diterima. Ivan tidak lagi memiliki jalan lain kepada Tuhan yang misterius ini, tetapi pada prinsip yang lebih tinggi — yaitu, keadilan. Ia meluncurkan upaya pemberontakan yang penting, yaitu menggantikan pemerintahan kasih karunia dengan pemerintahan keadilan. ”

 

 

SUMBER:

http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Theodicy

 

Note:

Theodicy  (bhs Inggris) ada yang menerjemahkan dengan Teodisi, Teodise atau Teodisae, dalam bahasan  istilah Teodisi lebih banyak yang memakainya .

Teodisi Kristen adalah  ilmu yang mencoba menjelaskan relasi antara Allah yang mahakuasa, berdaulat, adil dan maha baik dengan kenyataan adanya penderitaan dan kejahatan didunia ini.