PANARION

PANARION -MELAWAN AJARAN SESAT

https://id.wikipedia.org/wiki/Panarion

1.Panarion (bahasa Yunani: Πανάριον, “Kotak obat-obatan”) adalah nama yang diberikan oleh terjemahan bahasa Latin dari abad ke-16 untuk suatu karya heresiologi Kristen awal yang berjudul Adversus Haereses (bahasa Latin untuk “Melawan Ajaran Sesat”) yang merupakan karya terpenting oleh Epifanius dari Salamis (meninggal tahun 403 M).[1] Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani Koine mulai tahun 374 atau 375, dan diterbitkan 3 tahun kemudian,[2] sebagai suatu makalah mengenai ajaran sesat (heresies), dengan judul yang merujuk kepada teks itu berbunyi “kumpulan obat untuk melawan racun ajaran sesat” (stock of remedies to offset the poisons of heresy).[3] Tulisan ini mengulas 80 sekte agamawi, baik kelompok terorganisasi maupun filsafat, dari zaman Adam sampai bagian akhir abad ke-4 Masehi, menjabarkan sejarah masing-masing dan membantah keyakinan-keyakinan mereka.[4] “Panarion” merupkan sebuah sumber penting mengenai Injil Yahudi-KristenInjil orang Ebionit, dan Injil orang Ibrani.

2.Epifanius (pengarang buku ini yaitu seorang Uskup) menafsirkan 80 selir sebagai sekte-sekte, yang menggunakan nama Kristus tanpa benar-benar terikat dalam pernikahan; 60 permaisuri adalah jumlah keturunan dari Adam sampai ke Yesus; satu-satunya merpati adalah istri sejati, yaitu gereja; dan dara-dara tak terbilang banyaknya adalah semua filsafat yang tidak terkait  dengan Kekristenan.[2]

  1. Jumlah sekte yang dibahas dalam tulisan ini didasarkan pada Kitab Kidung Agung6:8-9

6:8 Permaisuri x  ada enam puluh, selir y  delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya 1 . 6:9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, z  idam-idamanku, a  satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; b  puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.

Epifanius (pengarang buku ini dan dia adalah Uskup Salamis) menafsirkan 80 selir sebagai sekte-sekte, yang menggunakan nama Kristus tanpa benar-benar terikat dalam pernikahan; 60 permaisuri adalah jumlah keturunan dari Adam sampai ke Yesus; satu-satunya merpati adalah istri sejati, yaitu gereja; dan dara-dara tak terbilang banyaknya adalah semua filsafat yang tidak terkait dengan Kekristenan.[2]

4.Panarion memberikan informasi sangat berharga mengenai sejarah agama pada abad ke-4, karena si pengarang menyertakan saduran dari naskah-naskah yang hanya ada padanya, juga karena ia menulis pengamatan pribadinya. Epifanius juga menulis Anacephalaeoses, sebagai sebuah epitome, atau versi pendek, dari Panarion.[4] Augustinus menggunakannya sebagai dasar dari tulisannya, Contra Omnes Haereses (=”Melawan semua ajaran sesat”).[2]