PANGGILAN UNTUK MENJADI SEPERTI KRISTUS
1 YOH 3:1-10
Manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Sekarang mereka tidak disebut musuh Allah, melainkan anak-anak Allah. Status baru ini terjadi semata-mata karena kasih Allah yang besar (ayat 1).
Apa akibat status baru ini?
Pertama, dunia tidak mengenal kita (ayat 1). Jika orang-orang yang percaya kepada Kristus (gereja) mengalami penderitaan di dunia, kita tidak perlu heran, karena dunia tidak pernah menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah sehingga mereka juga menolak kita, para pengikut Yesus. Namun, penderitaan dan penganiayaan yang orang-orang Kristen alami justru merupakan bukti nyata bahwa kita adalah benar anak-anak Allah.
Kedua, menjadi seperti Kristus (ayat 2). Setiap orang yang percaya pada Yesus akan menjadi seperti Yesus. Jadi seperti nyatanya Yesus, demikianlah nyatanya orang percaya menjadi anak-anak Allah. Inilah harapan masa depan. Kita mempunyai gambaran seperti apakah kita akan jadinya. Ini bukan hasil pencapaian dan prestasi diri sendiri. Jadi disini bukan berarti kita harus makin suci dan baik untuk berprestasi sehingga nanti akhirnya menjadi seperti Yesus. Nanti ketika kita diubahkan menjadi seperti Yesus adalah merupakan anugerah Allah Bapa yang lain. Tetapi segera harus dikatakan bukan berarti kita boleh hidup sembarangan. Karena ciri ketiga hidup sebagai anak anak Allah adalah hidup suci
Ketiga, hidup suci (ayat 3). Menjadi anak-anak Allah merupakan dorongan bagi orang percaya untuk hidup seperti Yesus. Mengusahakan hidup kudus bukan untuk mengumpulkan prestasi, tetapi sebagai bentuk ucapan syukur Karena kita telah diberi anugerah menjadi anak anak Allah. Kita belum hidup di sorga tetapi masih hidup didunia yang penuh godaan dosa dan hawa nafsu. Nah dalam situasi seperti itulah kita harus menunjunkkan diri sebagai anak anak Allah yang mau hidup kudus. Artinya tidak mau ikut ikutan dunia dalam pesta pora dosa. Kita diajak untuk menjauhi dosa tetapi ketika kita diperhadapkan dengan doa maka tidak ada kata lain kecuali memeranginya. Jangan lakukan dengan kekuatan diri sendiri tertapi dengan senantiasa bersandar pada kekuatan Tuhan Yesus.
Keempat,tidak ada dosa (ayat 6). Di dalam Yesus tidak ada dosa. Sehingga setiap orang yang percaya pada Yesus pun demikian. Lebih tegas dikatakan dalam ayat 9 bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa lagi. Ayat 8 dan 10 juga mengutarakan hal yang senada. Sebaliknya, berbuat dosa menjadi bukti bahwa ia tidak berada dalam Yesus. Nah disini kita harus menafsir dengan baik. Apakah artinya sebagai orang Kristen kita sudah tidak berbuat dosa lagi? Kalau masih berbuat dosa bukan orang Kristen? Kalau masih berbuat dosa berarti bukan anak anak Allah yang sudah lahir baru? Kalau masih berbuat dosa artinya orang itu adalah anak anak iblis?
JAWABAN . Ayat 1 Yoh 3:9 -Hendaknya kita tafsirkan sebagai berbuat dosa terus menerus, mengamalkan dosa dan tidak ada pergumulan dengan dosa, tidak ada peperangan dengan dosa.
Disatu sisi Sebagai anak anak Allah yang sudah lahir baru masih bisa berbuat dosa ( baca 1 Yoh 1:8 yang mengatakan Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri sendiri dan kebenaran itu tidak ada pada kita.)
Pada sisi lain ketika kita berbuat dosa, cepat cepatlah mengakuinya dan minta ampun ( 1 Yoh.1:9 – Jika kita mengaku dosa kita, maka ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. )
Ayat mas 1 Yoh 1: 2——–apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi seperti Dia, —–
Pokok Pikiran: Nanti kita akan diubahkan oleh anugerah Allah menjadi seperti Kristus dalam kemuliaan Nya dan sekarang dalam perjalanan menuju kesana dengan kekuatan Roh Kudus kita mengusahakan hidup kudus
Lagu Sucikan dan Kuduskan