PASTI MENDATANGI 6

RICHARD BAXTER TENTANG KEMATIAN

1.Richard Baxter adalah seorang pemimpin gereja Puritan Inggris yang terkenal dan teolog yang hidup dari tahun 1615 hingga 1691. Ia menulis sebuah buku berjudul “Dying Thoughts” yang merupakan suatu penjelasan dari perkataan Paulus dalam Filipi 1:23, “Karena aku terdesak oleh kedua hal itu: keinginan untuk pergi dan berada bersama dengan Kristus, yang jauh lebih baik”.

Dalam buku ini, Baxter merenungkan kematian dan memberikan panduan tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk kematian. Meskipun buku ini tidak menggunakan frasa “The Art of Dying” secara tepat, buku ini dianggap sebagai contoh dari genre literatur yang dikenal sebagai “The Art of Dying Well” dalam bahasa Inggris.

“Dalam “Dying Thoughts,” Richard Baxter menyampaikan beberapa pesan dan tema:

2.Refleksi tentang kematian: Baxter merenungkan kematian dan singkatnya kehidupan. Ia mempertimbangkan kenyataan kematian dan ketidakpastian kapan itu akan datang.

3..Keinginan untuk surga: Baxter mengungkapkan kerinduan untuk meninggalkan dunia ini dan bersama Kristus. Ia merindukan sukacita kekal dan persekutuan dengan Allah yang menanti orang percaya di surga.

4.Pemeriksaan hati: Baxter melakukan introspeksi dan pemeriksaan diri, memeriksa hatinya sendiri dan mencari keyakinan akan keselamatannya. Ia menghadapi keraguan dan ketakutan, berusaha memastikan bahwa ia benar-benar diselamatkan dan siap untuk kekekalan.

5.Persiapan untuk kematian: Buku ini berfungsi sebagai panduan bagi pembaca tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk kematian. Baxter mendorong pembaca untuk mempertimbangkan kematian mereka sendiri, memeriksa hati mereka, dan mencari hubungan yang tulus dengan Allah.

6.Bergulat dengan iman: Baxter secara terbuka membagikan perjuangannya dan bergulat dengan imannya. Ia mengakui tantangan dan keraguan yang dapat muncul di hadapan kekekalan, memberikan perspektif yang dapat dirasakan oleh pembaca.

7.Secara keseluruhan, “Dying Thoughts” menyampaikan pesan tentang pentingnya merenungkan kematian, mencari keyakinan akan keselamatan, dan mempersiapkan diri untuk kenyataan kematian yang tak terhindarkan. Buku ini mendorong pembaca untuk merenungkan kehidupan mereka sendiri dan hubungan dengan Allah, akhirnya menunjukkan jalan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kekekalan dan harapan yang ditemukan dalam Kristus.”