PAWANG HUJAN 4

Bagaimana seorang pawang hujan bekerja jika dikaji secara ilmiah?

https://id.quora.com/Bagaimana-seorang-pawang-hujan-bekerja-jika-dikaji-secara-ilmiah

Y Wibowo-, S1 Fakultas Seni Rupa dan Desain (1995)

1.Proses kerja pawang hujan tidak bisa dijelaskan secara ilmiah meskipun materi hujan dapat dijelaskan secara ilmiah tapi pada prosesnya sang pawang akan melakukan ritual khusus yang tidak bisa di jabarkan secara ilmiah.

Penjelasannya kurang lebih seperti ini:

2.Dalam mengendalikan hujan pilihan pertama seorang pawang hujan adalah memindahkan atau menggeser hujan. Jika memang sudah tidak memungkinkan, satu-satunya jalan dengan menahan hujan selama mungkin.

Tiap pawang akan melakukan survei lokasi.

Tujuan survei adalah untuk membaca arah angin, Apakah sedang musim hujan atau enggak. Survei yang dilakukan juga berfungsi untuk saling berkenalan dengan penguasa gaib tempat acara berlangsung. penguasa atas unsur-unsur itu, seperti Avatar, yang mampu mengendalikan air, angin, api dan juga lainnya.

3.Lalu bagaimana hujan bisa ditahan atau dipindahkan?

Secara umum yang ditahan atau digeser adalah awan penyebab hujan. Bukan hujannya.

Gambarannya adalah sebagai berikut,

Awan adalah kumpulan uap air hasil evaporasi (penguapan), di mana di dalamnya terdapat muatan elektron. Muatan elektron inilah yang dimanfaatkan oleh praktisi pawang hujan untuk dimanipulasi, dengan perlakuan dan ritual tertentu.

4.Pawang hujan memiliki tenaga dalam cukup besar untuk bisa mempengaruhi medan magnetik benda lainnya (telekinesis), termasuk awan. Dengan memainkan medan magnetik, pawang hujan dapat mendorong, memindahkan, menahan, bahkan menurunkan/menyedot (menjadi hujan) atau sekedar mendatangkan awan dari daerah lain (menjadi mendung/teduh).

Selain tenaga dalam, cara lain untuk menahan awan adalah dengan tenaga batin. Tenaga batin diperoleh melalui kekuatan doa atau rapalan mantera. Hal itu bisa diperkuat lagi dengan berbagai ritual dan lelaku prihatin, seperti puasa, mutih, ngableng, pati geni, nglowong, dan lain-lain. Ada pula yang memanfaatkan penggunaan khodam/makhluk ghaib.

Jika ada pawang hujan menggunakan sesaji, membakar kemenyan, memasang bawang, cabe di sapu lidi, biasanya itu memanfaatkan khodam (jin pembantu).