PEKERJA MIGRAN VIETNAM DI JEPANG

Sisi Gelap Sistem Pekerja Migran Vietnam di Jepang, Miris

https://akurat.co/sisi-gelap-sistem-pekerja-migran-vietnam-di-jepang-miris

AKURAT.CO Vietnam terkenal dengan ekpor tenaga kerjanya di Asia, terutama di kalangan wanita muda yang ingin mencari uang banyak sebelum menikah.

Dilansir dari Reuters (19/3/2019), meski menjanjikan uang banyak namun dibalik tren ekspor tenaga kerja ini menyimpan masalah social yang begitu serius.

Ketika seorang wanita muda Vietnam mengetahui akhir tahun lalu bahwa dia hamil setelah tiba di Jepang dengan visa “trainee teknis”, dia diberi dua pilihan, Lakukan aborsi atau kembali ke Vietnam.

Risikonya kembali kembali ke Vietnam akan membuatnya dirinya tidak akan mampu membayar kembali USD10.000 yang dia pinjam untuk membayar pihak perekrut di sana.

“Dia harus tetap membayar utangnya,” kata Shiro Sasaki, sekretaris jenderal Serikat Pekerja Zentoitsu yang telah mengadvokasi kasus tenaga kerja Vietnam dan mengatakan ancaman seperti itu biasa terjadi.

Karena  harapan akan upah yang lebih tinggi tetapi dibebani oleh pinjaman, pemuda Vietnam merupakan kelompok pekerja asing dengan pertumbuhan tercepat di Jepang. Vietnam pada April ini akan mendapat jatah untuk pekerja kerah biru di Jepang terbanyak.

“Trainee dari China telah menurun karena upah di China sudah bagus  dengan pertumbuhan ekonomi, sementara di Vietnam, pengangguran tinggi bagi kaum muda dengan tingkat pendidikan tinggi, sehingga banyak anak muda ingin pergi ke luar negeri untuk bekerja,” kata Futaba Ishizuka, seorang peneliti di Institut Ekonomi Berkembang.

Menurut peneliti itu  pelanggaran yang sering dilaporkan di Jepang adalah upah rendah dan tidak dibayar, jam kerja berlebihan, kekerasan dan pelecehan seksual.

Di Vietnam, perekrut dan calo yang tidak bertanggung jawab sering membebankan biaya yang sangat tinggi kepada trainee.

Masalah-masalah seperti itu akan  membuat negara-negara maju akan kehilangan pekerja asing yang berujung pada masalah industri. Menurut aktivis, akademisi, serikat pekerja dan peserta pelatihan harusnya sistem yang baik harus di terapkan agar tidak terjadi krisis pekerja baik tingkat pengangguran ataupun kekerunagan pekerja. []