PELARI DALAM PERLOMBAAN
IBRANI 12 : 1-13
1.Penulis Ibrani melakukan peralihan fokus perhatian dari para pahlawan iman dalam Ibrani 11 (berbicara tentang iman Henokh, iman Abraham, iman Musa, dll.) kepada orang-orang percaya Perjanjian Baru (“kita”) dalam Ibrani 12. Dan sekarang fokusnya ialah tentang kita. Di sini kita melihat hubungan yang begitu erat antara tokoh-tokoh PL yaitu para pahlawan iman dan kita. Kita diberi kedudukan/posisi yang begitu mulia. Siapakah kita sehingga boleh dijadikan berbagian dengan para pahlawan iman yang agung itu.Kita memiliki kaitan dengan para pahlawan iman tersebut diatas, dan kita diberi suatu kedudukan yang sangat luar biasa.
2.Para pahlawan iman itu disebut sebagai “saksi” yang sangat banyak, bagaikan awan yang mengelilingi kita, dan kita digambarkan sebagai orang yang berlomba. Kita dibicarakan dalam Ibrani 12 sebagai fokus perhatian, yang pada saat ini sedang melakoni peran kita, dengan para pahlawan iman itu sebagai saksi. “Saksi” di sini bukan saksi di pengadilan tetapi orang yang menyaksikan apa yang sedang terjadi, yaitu para pahlawan iman, orang yang telah menang.
Pelari-pelari yang lain telah menyelesaikan estafet mereka, lalu diteruskan oleh kita. Seperti dalam lari estafet, tongkat itu diberikan kepada kita, mereka telah mendahului kita sebagai pemenang, tetapi belumlah selesai, sekarang ini adalah giliran kita. Kita mesti berlari. Inilah posisi kita. Kita diandaikan sebagai orang yang sedang berlomba.. Dalam perlombaan ada prinsip-prinsip yang harus dipenuhi agar kita dapat mencapai kemenangan. Marilah kita belajar menerapkannya dalam hidup Kristen kita.
3.Yang Pertama, kita harus meninggalkan beban dan dosa yang merintangi kita untuk memenangkan pertandingan iman tersebut. Kata yang digunakan untuk meninggalkan beban dan dosa dalam ayat ini adalah “membuang segala sesuatu yang menjadi beban”. Beban-beban dosa yang sering menghalangi kita memang harus dibuang dari hidup kita seperti keinginan-keinginan daging dan dosa-dosa yang menjadi kesukaan kita
4.Yang Kedua, kita harus berlomba dengan tekun dalam perlombaan iman yang sudah diwajibkan oleh Tuhan.
5.Yang Ketiga, dalam memenangkan pertandingan iman, kita harus melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Ibrani 12:2b : Yesus yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, …
Yesuslah yang menanamkan iman dari pencipta iman. Iman kita adalah iman yang dikaruniakan agar kita boleh percaya sungguh dan Tuhan akan terus menggiring, menuntun, memelihara sampai kita mencapai akhir. Dia adalah pencipta iman kita, yang memulai iman kita, yang membawa iman kita kepada kesempurnaan. Roma 11:36: Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
6.Yang Keempat, dalam perlombaan iman kita harus ingat akan Dia yang sudah mengalami perlombaan tersebut dengan penderitaan yang berat di kayu salib. Dalam mengingat Dia, kita meneladani Kristus yang telah menjadi teladan bagi kita.
7.Ibrani 12:6 -Dalam perlombaan iman ini, kita harus menyadari bahwa kita sering lengah dan gagal. Namun apabila kita gagal, Allah akan mendisiplin kita. Walaupun rasanya tidak enak karena didisiplin, tapi kita adalah tergolong anak-anak yang dikasihiNya. Disiplin memperlihatkan suatu perhatian dan kepedulian Allah yang besar. Ia ingin kita berhasil dan menjadi dewasa dalam pengiringan kita kepadaNya sehingga pada akhirnya kita akan bersyukur dan memuji Dia.
8.Disiplin rohani memang mempunyai manfaat yang besar dalam pengiringan kita kepada Tuhan. Kita dilatih untuk aktif dalam segala hal dan siap menghadapi segala tantangan dan ujian. Kita akan mapu melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan namaNya. Dalam disiplin rohani iman percaya kita akan bertumbuh secara wajar dan normal dengan mengikuti rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Apapun yang kita hadapi dalam dunia ini akan tetap berada dibawah kendali disiplin iman kita yang sudah terlatih. Dengan disiplin rohani kita akan sanggup mencapai tujuan akhir yakni mahkota surgawi yang tersedia bagi kita.
9.Relakan dirimu dan disiplinkan hidup rohanimu dengan keempat hal yang sudah kita bahas sebelumnya yakni: Membuang segala sampah-sampah dunia dari hati kita; berlombalah dengan tekun dan setia, maju terus dalam mengasihi Tuhan dan jangan undur; arahkan mata rohanimu kepada Yesus sebagai teladan dalam perlombaan iman; pandanglah Dia yang telah tersalib bagimu; sebab dibalik salib itu ada mahkota menantimu.