PEMBEBASAN DARI KUASA ROH JAHAT
Mrk 5:1-20
-20 SEP 2016-
Dibanyak stasiun tv di Indonesia dan juga dibagian lain dunia disana sini menyuguhkan tontonan seram yang dikemas sedemikian rupa kepada para pemirsa. Dari tontonan tersebut diketahui bagaimana keadaan orang yang dikuasai roh-roh setan: liar, tak terkendali, bahkan membahayakan orang lain. Karena itu kita dapat memahami alasan mengapa masyarakat di Gerasa menjauhi orang yang dirasuk setan. Tidak ada usaha mereka untuk menolong atau mengendalikannya. Digambarkan bahwa orang yang dirasuk selegion (jumlahnya sebanyak pasukan tentara) roh jahat itu telanjang, berkeliaran di kubur-kubur, tidak dapat dikendalikan, dan membahayakan keselamatan orang lain (ayat 3,4).
Yesus yang datang ke Gerasa. Roh jahat yang merasuki orang itu jadi ketakutan karena tahu siapa Yesus (ayat 6-7). Mereka tahu bagaimana nasib mereka bila berhadapan dengan Yesus. Sebab itu mereka memohon agar Yesus jangan menyuruh mereka keluar dari daerah itu. Mereka ingin memasuki babi-babi yang saat itu ada di sekitar mereka. Maka dengan perkenan Yesus, roh jahat itu merasuki dua ribu ekor babi yang kemudian terjun ke danau dan mati lemas (ayat 13).
Apa yang kemudian terjadi pada diri orang yang tadinya kerasukan setan itu? Ia menjadi waras (ayat 15). Dan karena tidak diperkenankan mengikuti Yesus, ia pun pergi ke kampung halamannya untuk memberitakan karya Yesus dalam hidupnya. Setelah roh jahat tidak lagi menguasai dia, Yesus mengambil alih kekuasaan itu. Hidupnya berarti di mata Tuhan, pun bagi manusia.
Catatan Aplikasi
1.Perintah yang Kristus berikan kepada roh najis itu untuk keluar dari orang yang dirasukinya (ay. 8); Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini! Kristus membangkitkan keinginan kuat dalam diri orang itu untuk mencari pelepasan dengan memampukan orang itu untuk berlari dan menyembah-Nya, serta menunjukkan kuasa-Nya untuk membebaskan orang ini. Jika Kristus bekerja di dalam diri kita agar kita sepenuh hati berdoa untuk kelepasan dari Iblis, Dia akan melakukan kelepasan itu untuk kita. Di sini kita melihat contoh kuasa dan wewenang Kristus untuk memerintah roh-roh jahat dan mereka taat kepada-Nya (1:27). Ini memberi penghiburan dan kemantapan iman walau iblis berjalan keliling seperti singa mengaum mencari mangsa ( I Pet 5:8 ) yang beserta kita yaitu Tuhan Yesus lebih berkuasa dari iblis.
2.Setan memang selalu ingin menguasai manusia, dengan banyak cara. Yang mengherankan, manusia sendiri terkadang membuka diri terhadap karya roh jahat di dalam diri-nya. Misalnya, dengan membiarkan diri dikuasai keinginan daging seperti kemarahan, iri, dan lain-lain. Atau dengan meditasi yang memakai cara-cara mengosongkan diri. Atau dengan okultisme dan berbagai permainan atau upacara yang mengundang setan bekerja. Ingatlah bahwa bereksperimen dengan setan sama dengan mencoba-coba narkoba. Mulanya Anda mengira bahwa Anda bisa menguasai semua itu, tetapi waktu yang berjalan akan memperlihatkan bahwa Andalah yang kemudian diperbudak. Sebab itu, jangan pernah bermain-main dengan kuasa setan. Jalinlah terus hubungan yang erat dengan Tuhan Yesus . Jadikan Dia sebagai Tuan yang menguasai hidup Anda.
Catatan Penjelasan
1.Dalam Injil Matius dikatakan bahwa ada dua orang yang kerasukan setan; di Markus 5 dikatakan ada seorang yang kerasukan roh jahat. Jika ada dua, maka yang satu ini adalah salah satunya, dan Markus tidak berkata bahwa hanya ada satu. Jadi perbedaan ini tidak bisa membuat kita merasa terganggu; mungkin salah satu dari mereka itu jauh lebih menyita perhatian dibandingkan yang lain, dan mengatakan apa yang dikatakan juga oleh yang lain.
2.Penjelasan yang diminta Kristus dari roh jahat ini mengenai namanya. Bagian ini tidak terdapat dalam Injil Matius. Kristus bertanya kepadanya, “Siapa namamu?” Ini tidak berarti bahwa Kristus tidak bisa mengenal dan menyebut nama-nama semua bintang (malaikat) jatuh dan juga bintang fajar. Dia sengaja bertanya demikian supaya orang-orang yang ada di sekitar-Nya dapat merasakan betapa banyak dan kuatnya roh-roh jahat yang mengerikan itu, dan ini cukup beralasan karena jawaban yang didapat adalah, “Namaku Legion karena kami banyak.” Menurut sebagian orang, legion serdadu Romawi terdiri atas enam ribu orang; menurut yang lain lagi 12.500 orang. Akan tetapi, jumlah legion bagi orang Romawi, seperti halnya jumlah resimen bagi kita, tidaklah selalu sama.