TEOLOGI SISTIMATIKA
TS 10- PEMELIHARAAN ALLAH (1)
1.Yang dimaksudkan dengan Pemeliharaan Allah atau Providence of God adalah perhatian / penjagaan / pemeliharaan Ilahi terhadap pelaksanaan rencanaNya, sedemikian rupa sehingga rencana tersebut tidak mungkin gagal. Dia menopang segala sesuatu dengan kuasaNya. Setiap detail dari kehidupan dan tindakan semua mahluk tidak luput dari penjagaanNya.
Apabila kita tidak mempercayai hal ini, maka kita sudah menganggap bahwa ada hal-hal yang terlalu besar yang sukar bagi Allah untuk mengontrolnya atau terlalu kecil sehingga dapat lolos dari perhatianNya. Dengan demikian kita sudah melupakan bahwa Dia tidak terbatas dalam segala hal.
Nehemia 9:6- “Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepadaMu.
2..Setelah Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi (Kej 1:1), Ia tidak meninggalkan dunia berjalan sendiri. Sebaliknya, Ia terus terlibat di dalam kehidupan umat-Nya dan di dalam pemeliharaan ciptaan-Nya. Allah bukanlah seperti seorang ahli pembuat jam yang membuat bumi, menjalankannya, dan kini membiarkannya berjalan sendiri; Ia adalah Bapa penuh kasih yang senantiasa memelihara apa yang telah diciptakan-Nya. Perhatian Allah yang terus-menerus atas ciptaan dan umat-Nya secara doktrin disebut pemeliharaan Allah.
ASPEK-ASPEK PEMELIHARAAN.
- Pemeliharaan Allah Terhadap Alam
Kejadian-kejadian alam seperti hujan, matahari, salju, debu, kilat dsb, yaitu hal-hal yang kita anggap terjadi dengan sendirinya dan diatur oleh hukum alam, ternyata ada dibawah perintah Tuhan. Semua hukum alam diatur oleh Tuhan, baik itu terjadinya hujan salju, baik itu sumber dan arah kilat menyambar, maupun deras tidaknya suatu hujan. Ia mengijinkan hal-hal itu terjadi dengan mendetail sesuai dengan rencanaNya.
Ayub 38:1,25-27, 33-37
Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub: (25) Siapakah yang menggali saluran bagi hujan deras dan jalan bagi kilat guruh, (26) untuk memberi hujan ke atas tanah dimana tidak ada orang, ke atas padang tandus yang tidak di diami manusia; (27) untuk mengenyangkan gurun dan belantara, dan menumbuhkan pucuk-pucuk rumput muda? (33) Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? atau menetapkan pemerintahannya atas bumi? (34) Dapatkah engkau menyaringkan suaramu sampai ke awan-awan, sehinggabanjir meliputi engkau? (35) Dapatkah engkau melepaskan kilat, sehingga sabung-menyabung, sambil berkata kepadamu:Ya? (36) Siapa yang menaruh hikmat dalam awan-awan atau siapa memberikan pengertian kepada gumpalan mendung? (37) Siapa dapat menghitung awan dengan hikmat, dan siapa dapat mencurahkan tempayan-tempayan langit,
Ayub 37:6: karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras!
Matius 5:45: Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak BapaMu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
4.Pemeliharaan Allah Terhadap Binatang
Seekor burung yang tidak berhargapun tidak akan bisa jatuh tanpa kehendak Bapa. Dengan providenceNya Allah menuntun burung tersebut dalam terbangnya, pada waktu dia mencari makan, dimana dia tinggal, kapan dia mati dsb. Setiap serangga yang bergerak, setiap tanaman yang tumbuh, setiap titik debu yang beterbangan di udara, semua mempunyai sebab yang jelas dan akan mengakibatkan sesuatu yang sudah ditentukan pula.
Matius 10:29 – Bukankah burung pipit di jual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
Matius 6:26- Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Bersambung Pemeiharaan Allah (2)
SUMBER: