TEOLOGI SISTIMATIKA
TS 11- PEMELIHARAAN ALLAH 2
5.Pemeliharaan Allah Dalam Kehidupan Manusia
5.1.Dalam sejarah manusia dapat kita lihat bahwa segala urut-urutan kejadian berlangsung dengan tujuan yang sudah ditentukan. Bukanlah suatu kebetulan yang membawa Ribkah ke sumur dan bertemu dengan hamba Abraham (Kejadian 24), atau pengiriman Yusuf ke Mesir (Kejadian 45:8, 50:2), atau putri Firaun yang berjalan-jalan dan menemukan bayi Musa (Keluaran 2), atau batu yang kebetulan mengenai dan meremukkan kepala Abimelech (Hakim 9:53), atau anak panah yang persis menembus di sela-sela baju zirah raja (1 Raja-raja 22:34). Setiap kejadian dalam sejarah dalam pandangan Allah adalah suatu bagian dalam urut-urutan yang akan menuju ke satu titik, yaitu terlaksananya rencanaNya.
Mazmur 127:1: Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunkannya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Mazmur 37:23- TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya;…
Yakobus 4:15- Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
5.2.Beberapa mazmur menegaskan kebaikan Allah dalam menyediakan kebutuhan bagi makhluk-makhluk ciptaan-Nya (mis., Mazm 104:1-35; 145:1-21). Allah sendiri menyatakan kuasa-Nya untuk menciptakan dan memelihara kepada Ayub (pasal Ayub 38:1-41:34), dan Yesus mengatakan dengan tegas bahwa Allah menyediakan kebutuhan burung- burung di udara dan bunga-bunga bakung di padang (Mat 6:26-30; 10:29). Pemeliharaan-Nya menyediakan bukan saja kebutuhan jasmaniah manusia, tetapi juga kebutuhan rohaninya (bd. Yoh 3:16-17). Alkitab menyatakan bahwa Allah menunjukkan kasih dan perhatian khusus bagi umat-Nya, yang masing-masing pribadi dihargai-Nya (mis. Mazm 91:1-16; Mat 10:31).
Paulus menulis dengan tegas kepada jemaat di Filipi, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus” ( Fili 4:19).
6.Pemerintahan.
Di samping pelestarian dan penyediaan kebutuhan ciptaan-Nya, Ia juga memerintah dunia ini. Karena Allah berdaulat, peristiwa-peristiwa dalam sejarah terjadi menurut kehendak-Nya yang mengizinkan dan pengawasan-Nya; kadang-kadang Ia turun tangan langsung melaksanakan maksud-maksud penebusan-Nya. Sekalipun demikian, hingga Allah menyelesaikan sejarah, Ia telah membatasi kuasa dan kepemimpinan-Nya atas dunia ini. Alkitab mengatakan bahwa Iblis adalah “ilah zaman ini” (2Kor 4:4) dan menjalankan penguasaan yang cukup besar pada zaman yang jahat ini. ( 1Yoh 5:19 ; bd. Luk 13:16; Gal 1:4; Ef 6:12; Ibr 2:14). Dengan kata lain, dunia kini tidak tunduk
kepada kuasa pengaturan Allah, tetapi sedang memberontak terhadap Dia dan diperbudak oleh Iblis. Akan tetapi, perhatikan bahwa pembatasan diri pada pihak Allah ini hanya bersifat sementara; pada saat yang telah ditentukan dalam hikmat-Nya, Ia akan membinasakan Iblis dan semua kekuatan kejahatan (pasal-pasalWahy 19:1-20:15).
Bersambung ….Pemeliharaan Allah (3)
SUMBER:
https://alkitab.sabda.org/article.php?id=8404
http://www.members.tripod.com/~gkri_exodus/p_pred06.htm