PEMELIHARAAN ALLAH 3

TEOLOGI SISTIMATIKA

TS 12- PEMELIHARAAN ALLAH 3

 

7.PEMELIHARAAN ALLAH DAN PENDERITAAN MANUSIA.

Penyataan alkitabiah menunjukkan bahwa pemeliharaan Allah bukan sebuah doktrin abstrak, tetapi berlaku untuk kehidupan sehari-hari di dalam dunia yang jahat dan berdosa.

7.1. Setiap orang mengalami penderitaan di dalam hidupnya dan pasti bertanya, “Mengapa?” (bd. Ayub 7:17-21Mazm 10:1; 22:2; 74:11-12Yer 14:8-9,19). Pengalaman-pengalaman semacam itu menimbulkan persoalan tentang kejahatan dan tempatnya dalam rencana Allah.

7.2. Allah mengizinkan manusia mengalami akibat-akibat dosa yang masuk ke dalam dunia melalui kejatuhan Adam dan Hawa. Yusuf, misalnya, banyak menderita akibat iri hati dan kekejaman kakak-kakaknya. Ia dijual sebagai budak dan menjadi budak Potifar di Mesir (Kej 37:1-36Kej 39:1-23). Sekalipun hidup dengan takut akan Allah di Mesir, ia secara tidak adil dituduh melakukan kebejatan, dijebloskan ke dalam penjara (Kej 39:1-23) dan berada di situ sepanjang dua tahun lebih (bd. Kej 40:1-41:14). Allah dapat mengizinkan penderitaan karena perbuatan-perbuatan jahat sesama manusia, sekalipun Ia dapat mengatasi perbuatan-perbuatan itu supaya melaksanakan kehendak-Nya. Berdasarkan kesaksian Yusuf, Allah bekerja melalui dosa saudara- saudaranya untuk memelihara hidup (Kej 45:5; 50:20).

7.3.Bukan saja kita menderita karena akibat dosa orang lain, kita juga mengalami penderitaan sebagai akibat perbuatan dosa kita sendiri. Misalnya, dosa kebejatan dan perzinaan sering kali mengakibatkan kehancuran pernikahan dan keluarga. Dosa kemarahan tak terkendali terhadap orang lain dapat mengakibatkan cedera serius atau bahkan kematian salah satu pihak. Dosa keserakahan dapat mengakibatkan hukuman penjara bagi seorang yang mencuri atau menggelapkan uang.

7.4.Penderitaan juga terjadi di dunia karena Iblis, ilah zaman ini, diizinkan melakukan pekerjaannya dengan membutakan pikiran orang tidak percaya dan menguasai kehidupan mereka (2Kor 4:4Ef 2:1-3). PB penuh dengan contoh orang-orang yang menderita karena setan-setan yang menganiaya mereka dengan penyakit mental (mis., Mr 5:1-14) atau dengan penyakit jasmani (Mat 9:32-33; 12:22Mr 9:14-22Luk 13:11,16😉

Mengatakan bahwa Allah mengizinkan penderitaan tidak berarti bahwa Allah menyebabkan semua kejahatan yang kita alami di dunia ini, atau bahwa Dia secara pribadi menetapkan semua tragedi dalam kehidupan ini. Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan atau ketidaksalehan (Yak 1:13). Sekalipun demikian, kadang-kadang Ia mengizinkannya terjadi, mengarahkannya dan menguasainya supaya mengerjakan kehendak-Nya, melaksanakan maksud penebusan-Nya, dan di dalam segala sesuatu mendatangkan yang baik bagi mereka yang setia kepada-Nya.(  Mat 2:13;  Rom 8:28 )

 

8.HUBUNGAN KITA DENGAN PEMELIHARAAN ALLAH.

Supaya kita dapat mengalami pemeliharaan Allah dalam kehidupan kita, Alkitab menyatakan bahwa kita mempunyai beberapa tanggung jawab.

8.1.Kita harus taat kepada Allah dan kehendak-Nya yang telah dinyatakan. Misalnya, dalam hal Yusuf, jelaslah bahwa karena ia menghormati Allah dengan hidupnya yang taat, Allah menghormatinya dengan menyertainya (lih. Kej 39:2-3,21,23). Demikian pula, supaya Yesus sendiri mengalami perlindungan Allah dari maksud raja Herodes untuk membunuhnya, orang-tuanya harus menaati Allah dan lari ke Mesir ( Mat 2:13).

Mereka yang takut akan Allah dan mengakui Dia di dalam semua perbuatannya memiliki janji bahwa Allah akan meluruskan jalan-jalan mereka (Ams 3:5-7).

8.2. Di dalam pemeliharaan-Nya, Allah mengarahkan hal ihwal gereja dan setiap kita selaku hamba-Nya. Kita harus senantiasa hidup sesuai dengan kehendak-Nya bagi kehidupan kita sementara melayani Dia dan melayani sesama atas nama-Nya (bd. Kis 18:9-10; 23:11; 26:15-18; 27:22-24).

8.3. Kita harus mengasihi Allah dan tunduk kepada-Nya dengan iman kepada Kristus jikalau kita ingin Ia mendatangkan kebaikan bagi kita di dalam segala sesuatu ( Rom 8:28).

Untuk mengalami pemeliharaan Allah di tengah-tengah penderitaan, kita harus senantiasa berseru kepada-Nya di dalam doa dan iman yang tekun. Melalui doa dan kepercayaan, kita mengalami damai sejahtera Allah (Fili 4:6-7), kita menerima kekuatan dari Tuhan (Ef 3:16Fili 4:13), dan kita menerima rahmat, kasih karunia, dan pertolongan Allah pada waktunya (Ibr 4:16;  Fili 4:6).

Doa-doa iman semacam itu dapat dipanjatkan untuk diri sendiri atau untuk orang lain (lih. Rom 15:30-32; Kol 4:3😉

 

SUMBER:

https://alkitab.sabda.org/article.php?id=8404

http://www.members.tripod.com/~gkri_exodus/p_pred06.htm