PEMERINTAHAN KEDUA BELAS HAKIM
Hak 2:6-16:31
Hak 3:7-11 Hakim pertama, Otniel
Hak 3:15-25 Hakim kedua, Ehud
Hak 3:31 Hakim ketiga, Samgar
Hak 4:4, 5 Hakim keempat, Debora
Hak 4:6-10 Barak di bawah perintahnya
Hak 6:7-24 Hakim kelima, Gideon
Hak 10:1-2 Hakim keenam, Tola
Hak 10:3-5 Hakim ketujuh, Yair
Hak 11:1-33 Hakim ke delapan Yefta
Hak 12:8-15 Tiga hakim kecil: Ebzan, Elon dan Abdon
Hak 13:1-25 Hakim kedua belas, Simson
Hakim-Hakim 21:25: ” Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.”
Rangkuman: Kitab Hakim-Hakim merupakan kisah tragis karena Yahweh [Allah] tidak dihargai oleh umatNya selama bertahun-tahun dan berabad-abad. Kitab Hakim-Hakim merupakan perbandingan yang berkebalikan dengan kitab Yosua dimana tercatat berkat yang dicurahkan Allah kepada Israel atas ketaatan mereka dalam menaklukkan tanah itu.
Dalam kitab Hakim-Hakim, bangsa Israel tidak taat dan menyembah berhala, dan itu mengakibatkan berbagai kekalahan mereka. Akan tetapi, Allah tidak pernah berhenti mengasihi umatNya, setiap kali mereka bertobat dari perbuatan jahat mereka dan memanggil namaNya (Hakim-Hakim 2:18). Sebagai bukti kasih Allah maka Allahm memanggil para Hakim untuk membebaskan umatNya yang tertindas.
Praktek: Ketidaktaatan selalu membawa penghakiman. Bangsa Israel merupakan contoh yang sempurna mengenai hal itu. Bukannya belajar dari pengalaman bahwa Allah selalu menghukum pembangkangan yang melawanNya, bangsa Israel tetap saja terus melanggar dan harus menanggung hukuman dan disiplin Allah sebagai konsekuensinya.
Jika kita tetap bersikeras melanggar, kita sedang mengundang disiplin Allah. Bukan karena Ia menikmati penderitaan kita, tetapi karena “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ibrani 12:6).
Kitab Hakim-Hakim merupakan pernyataan mengenai kesetiaan Allah. Walaupun “kita tidak setia, Dia tetap setia” (2 Timotius 2:13). Walaupun kita mungkin tidak setia padaNya, seperti orang Israel, Ia tetap setia menyelamatkan dan melindungi kita (1 Tesalonika 5:24) dan mengampuni kita jika kita ingin bertobat (1 Yohanes 1:9).