PENCOBAAN YESUS 2 DAN 3


LUKAS 4:5-13 – PENCOBAAN 2 DAN 3
Tujuan pencobaan II (Kerajaan Dunia) ini adalah:

1.Supaya Yesus mendapatkan mahkota tanpa salib.
Kalau Yesus menggunakan cara yang seharusnya, maka Ia harus menderita, dan mati disalib, baru bisa mengumpulkan orang-orang untuk datang kepadaNya. Tetapi dengan cara setan ini, Ia hanya perlu tunduk kepada setan, dan seluruh dunia akan diberikan kepadaNya.
2.Supaya Yesus mendapat hasil yang banyak dan cepat tetapi:
tunduk kepada setan, bekerja sama dengan setan, menggunakan cara yang tidak halal.

3.Pokoknya setan berusaha supaya manusia mau mencapai ambisinya dengan menggunakan cara yang tidak halal, atau bahkan dengan menggunakan kuasa setan.

4.Jawaban Yesus terhadap pencobaan ini (Luk 4:8 Mat 4:10):
Yesus mengutip Ul 6:13. Lagi-lagi Ia menggunakan Firman Tuhan!
Penekanan dari jawaban Yesus adalah: Hanya Allah yang boleh disembah! Kita tidak boleh menyembah apapun / siapapun, seperti:
Setan, malaikat (Wah 19:10 Wah 22:8-9), manusia (Kis 10:25-26 Kis 14:14-18), orang mati, baik itu orang tua, nenek moyang, berhala (Kel 20:4-6).
Tetapi Yesus mengijinkan orang menyembah diriNya sendiri (Mat 14:33 Mat 28:9,17 Yoh 9:38 Yoh 20:28), karena Ia memang adalah Allah sendiri.

Pencobaan III versi Lukas (Luk 4:9-12): menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah
1.Setan mencobai Yesus untuk ‘terlalu percaya’ kepada BapaNya sehingga mencari bahaya dengan cara meloncat dari bubungan bait Allah.
2.Penerapan: Setan juga sering mencobai kita untuk menjadi ‘terlalu percaya’ kepada Allah. Misalnya dengan mendorong kita untuk: sengaja berbuat dosa, karena percaya keselamatan tidak bisa hilang. Sengaja berurusan dengan kuasa gelap, karena ‘percaya’ Allah bisa melindungi.

3. Jawaban Yesus (Luk 4:12):
Yesus lagi-lagi menjawab dengan menggunakan Firman Tuhan.
Adalah sesuatu yang menarik bahwa dalam menghadapi 3 x serangan setan di sini, Yesus juga 3 x menggunakan Firman Tuhan. Ia tidak berganti-ganti senjata, sebentar pakai Firman Tuhan, sebentar pakai logika, sebentar pakai filsafat, dsb. Ia terus memakai Firman Tuhan.

4.Disini kita lihat lagi pentingnya: mempelajari / mengerti seluruh Kitab Suci. Membandingkan ayat dengan ayat. Menghafalkannya.
Tetapi ingat, mengerti dahulu ayatnya, baru dihafalkan!

5.llustrasi: Pada jaman Napoleon ada banyak orang asing mau menjadi tentaranya Napoleon. Suatu hari dalam suatu markas tentara, ada persiapan untuk menyambut kedatangan Napoleon. Komandannya tahu bahwa Napoleon tidak senang kalau ada tentara yang tidak bisa berbahasa Perancis, dan karena itu ia mempersiapkan tentaranya yang non Perancis untuk bisa menjawab Napoleon dalam bahasa Perancis. Ia lalu memanggil seorang tentara yang non Perancis dan memberinya kursus kilat. Ia berkata kepada tentara itu: Napoleon selalu menanyakan 3 pertanyaan yang sama dengan urut-urutan yang sama. Napoleon selalu tanya:
Berapa umurmu? Jawab: ‘23 tahun’. Berapa tahun kamu jadi tentara? Jawab: ‘3 tahun’.
Apakah kamu ikut perang di A atau B? Jawab: ‘dua-duanya’.

Komandan itu lalu menyuruh tentara itu menghafalkan ketiga jawaban itu dalam bahasa Perancis. Lalu tibalah Napoleon dan ia lalu memeriksa seluruh pasukan. Ia lalu datang kepada tentara non Perancis itu dan bertanya, tetapi bertentangan denganh kebiasaannya, ia membalik pertanyaannya dan menanyakan pertanyaan kedua lebih dulu: ‘Berapa lama kamu jadi tentara?’. Si tentara menjawab dengan hafalannya: ‘23 tahun’. Napoleon heran, karena tentara itu kelihatan masih muda sehingga ia lalu bertanya lagi: ‘23 tahun? Berapa umurmu?’. Tentara menjawab: ‘3 tahun’. Napoleon menjadi marah dan berkata: ‘Yang gila itu kamu atau saya?’. Tentara menjawab: ‘Dua-duanya’.

SUMBER:
http://www.golgothaministry.org/lukas/lukas-4_5-13.htm