PENUTUP

PENUTUP

Dari pembahasan di atas saya sangat peduli pada alih fungsi agama yang telah mengabaikan Allah. Dalam agama Allah diperkenalkan tapi agama bukanlah Allah. Sering terjadi bahwa manusia terjebak dengan sengaja atau tidak membentuk allah lain di hadapanNya, tidak peduli apakah itu dalam bentuk yang real atau konsep tertentu tentang Allah. Agama harus merdeka dari hal-hal seperti itu. Karena setiap agama adalah pengalaman yang membebaskan bukan memperbudak (band. Aloysius Pieris).

Agama harus kembali ke fungsi asalnya yaitu sebagai alat Yang Ilahi untuk menjaga dan menyalurkan perdamaian. Kekerasan atas nama agama itu adalah kekeliruan, itu bukan berasal dari pada Yang Ilahi, karena itu segala sesuatu dalam agama yang penafsirannya berhubungan dengan gagasan kekerasan harus dicurigai dalam hermeneutisasi dan diluruskan agar nats penyataan Allah tidak menjadi pembenaran yang mendukung pertikaian agama.

Cukuplah sampai di sini praktik kekerasan atas nama agama, warisan pahit ini adalah hutang bersama yang harus ditinjau ulang. Karena agama bukan Allah. Walaupun harus disadari sering sekali agama menggantikan Allah. Agama harus lepas dari rantai ritualitas dan formalitas menuju ladang aksi. Aksi yang menunjukkan pada dunia bahwa Allah itu baik bagi semua orang

SUMBER:

Indonesian Journal of Theology 2/1 (July 2014): 155-178

FENOMENA PEMBERHALAAN AGAMA

Parulihan Sipayung