1.Penyaliban adalah salah satu bentuk hukuman yang diterapkan dalam Kekaisaran Romawi, dan orang yang paling terkenal karena hukuman salib oleh pemerintah Romawi adalah Yesus Kristus. Pada zaman Yesus, para pemberontak dan pelaku kriminal dihukum dengan cara disalib.
2.Hukuman salib sendiri dibuat untuk memberikan rasa sakit dalam waktu lama kepada korbannya. Biasanya kaki dari korban dan juga pergelangan tangannya dipaku pada salib kayu. Hal tersebut menyebabkan mereka akan mengalami kematian yang lambat serta menyiksa.
3.Sejarah hukuman salib di Kekaisaran Romawi berlangsung selama ribuan tahun. Metode hukuman ini akhirnya baru dilarang oleh Kaisar Constantine pada abad ke-4. Hukuman salib merupakan salah satu bentuk hukuman yang sangat berat dan memalukan. Proses penyaliban di Roma, ibu kota Kekaisaran Romawi, melibatkan tahapan dari dicambuk hingga akhirnya dipaku dan dibiarkan tergantung di salib.
4.Kematian akibat hukuman salib tidak semudah itu menghampiri korban. Retief dan Cilliers menyatakan bahwa kematian bisa terjadi antara tiga jam sampai empat hari setelah penyaliban. Namun, kematian juga bisa terjadi lebih cepat akibat serangan fisik yang dilakukan oleh pasukan Romawi.
5.Meskipun Yesus adalah korban yang paling terkenal, penyaliban bukan hanya dialami oleh-Nya. Peneliti menemukan bukti langka jasad korban hukuman salib di era Romawi Kuno. Hasil temuan ini bisa dibilang langka karena tak banyak bukti peninggalan arkeologi atas penyaliban tersebut. Sebelum adanya penemuan ini, satu-satunya bukti arkeologi atas penyaliban adalah temuan sisa-sisa tubuh seorang pria yang ditemukan di Yerusalem pada tahun 1968.
Hukuman salib adalah bagian dari sejarah yang mengingatkan kita akan kekejaman dan penderitaan yang pernah dialami oleh banyak orang pada masa lalu.