PENYEMBUHAN DITEPI KOLAM BETESDA
YOHANES 5:1-9
1.Tidak ada orang yang menyukai sakit berlama-lama. Kalau bisa ingin cepat sembuh. Segala cara pasti dilakukan bahkan sampai yang tidak masuk akalpun kadangkala dilakukan demi kesembuhan dari sakit. Kalau orang yang memiliki kemampuan keuangan akan berobat keluar negeri dengan anggapan pengobatan dan dokter luar negeri lebih canggih. Namun bagaimana dengan mereka yang tidak punya kemampuan keuangan apalagi tidak ada yang menolong?
2,Orang seperti itu kita bisa temukan di tepi kolam Betesda . Keampuhan kolam tadi memang tidak lagi diragukan. Alkitab mencatat bahwa sewaktu-waktu malaikat Tuhan turun kekolam itu dan menggoncangkan airnya dan barangsiapa yang terdahulu masuk kedalamnya sesudah goncangan itu menjadi sembuh apapun penyakitnya.
3.Arti Betesda yaitu rumah anugerah. Namun tidak semua orang mendapat anugerah di kolam itu, termasuk orang yang sudah tigapuluh delapan sakit itu Karena senantiasa orang lain terlebih dahulu masuk kolam . Sampai pada suatu saat dia berjumpa dengan Yesus yang mampu memberikan dia anugerah yang sejati. Ketika itu, Yesus singgah di kolam Betesda dan berjumpa dengan orang itu. Ada tiga hal yang kita perhatikan dengan sikap Yesus ketika berjumpa orang sakit itu.
4.Pertama, disebut ia melihat orang itu terbaring sakit. Yesus tidak menutup mata, Yesus tidak membuang muka atau pura-pura tidak melihat orang itu. Yohanes mencatat bahwa Yesus melihat orang itu. Orang lain mungkin tidak ada yang pernah melihat orang ini apalagi menolongnya. Tidak ada yang pernah memperhatikannya atau sekedar memandang kepadanya.
Jika saudara hari ini susah bahkan sakit seperti orang ini; bila saudara tidak ada yang menolong, tidak ada yang melihat saudara tetapi ada Tuhan yang melihat penderitaan saudara.
5.Kedua, Yesus dikatakan mengetahui keadaannya. Dalam keMahatahuanNya, Yesus mengetahui secara lengkap dan menyeluruh keberadaan orang sakit ini. Ia tidak hanya melihat tetapi juga tahu keadaannya, baik bathinnya maupun fisiknya. Kalau orang-orang lain disekelilingnya tidak mau tahu dengan keadaannya, namun Yesus tahu kesusahan dan kesulitannya.
6.Ketiga, yang terakhir adalah Yesus menyapa orang sakit itu. Yesus bertanya kepadanya “maukah engkau sembuh?” Dari jawaban si sakit, dia mengakui akan ketidak berdayaannya. Turun ke kolam senantiasa didahului orang lain. Disamping itu tidak ada orang yang membantu dan menolongnya. Ketika semua usahanya telah sia sia dan tidak ada harapan, dia diajak untuk memfokuskan dirinya kepada Yesus yang ada dihadapannya. Satu satu harapannya tinggal pada Yesus yang ada didepannya. Ketika Tuhan Yesus mengatakan kepadaNya: Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan berjalanlah, ia seperti tersengat oleh kekuatan ilahi. Ia bangun, mengangkat tempat tidur dan berjalan. Ajaib sekali. Tiga puluh delapan tahun tidak pernah berjalan, kini ada kekuatan ilahi yang menyembuhkan dan memberi kekuatan untuk berjalan. JIka kolam Betesda tidak bisa memberikan dia anugerah, tetapi Yesus telah memberikan dia anugerah yang sejati. Kesembuhan dan sekaligus keselamatan.
7.Waktu Yesus berkata, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah,” Alkitab mencatat, “…ia mengangkat tilamnya dan berjalan.”Begitu saja.Tidak ada respons berterima kasih, tidak ada respons bersyukur, tidak ada respons dia memuliakan Allah. Orang-orang Farisi menegur dia kenapa pada hari Sabat dia membawa tilamnya, Orang ini menjawab, “Aku disuruh mengangkat tilam ini oleh orang yang menyembuhkan aku.”Siapa orang itu?Tidak tahu.Tidak kenal. Baru kemudian di Bait Allah ia mengenal Yesus yang telah menyembuhkannya. Yesus pula mengingatkan dia: “Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk” (Yohanes 5:14).Yesus mengingatkan dia, jangan sampai hidupnya nanti lebih buruk daripada sebelumnya.
8.Renungkan. Kalau anda berada pada situasi seperti orang yang tidak berpengharapan tadi, kiranya kisah ini memberi memberi penghiburan dan kekuatan. Yesus juga mau menolong anda keluar dari permasalahan anda dan menyembuhkan anda . Ingat setelah mengalami pertolongan Tuhan Yesus, pakai hidupmu dengan baik dan berguna bagi sesama dan kemuliaan bagi Tuhan. Jangan berbuat dosa lagi menjadi peringatan untuk senantiasa menghindari dan memerangi dosa. Mengusahakan hidup kudus. Kalau sampai jatuh dalam dosa, jangan ragu untuk cepat cepat minta ampun dan pengudusan melalui darah Tuhan Yesus.