PERCAYA ATAU TIDAK PERCAYA?

PERCAYA ATAU TIIDAK PERCAYA?
Yoh.9:1-41

1.Umumnya orang dilahirkan dengan mata yang dapat melihat, tetapi dengan segala keprihatinan harus dikatakan ada yang lahir dengan tidak melihat, atau beberapa lainnya dalam perjalanan hidupnya terkena musibah sehingga hilang penghilihatan pada salah satu matanya atau ada juga ada kedua matanya.

2.Kalau Tuhan Yesus berbicara tentang melihat dan buta itu harus diartikan secara rohani. Dari bacaan kita titik tolak dimulai dengan adanya orang buta secara jasmani dan juga berprofesi sebagai pengemis. Dengan pertolongan dan kuasa Yesus, orang buta ini disembuhkan.

3.Tentu peristiwa tadi menjadi bahan perbincangan masyarakat pada waktu itu. Mereka terbagi dalam kelompok yang mempercayai keajaiban yang telah terjadi dan mereka yang tidak percaya. Golongan Farisi yang senantiasa beroposisi terhadap YEsus termasuk golongan yang tidak percaya. Mereka tidak percaya akan Yesus sebagai pembuat keajaiban, dan lebih memprihatinkan lagi tidak percaya kepada YEsus sebagai nabi atau mesias (utusan Allah yang diurapi yang dijanjikan akan datang dalam kehidupan bangsa Israel). Resikonya kalau mereka percaya maka mereka harus menuruti ajaran Yesus, padahal mereka merasa lebih pandai dalam ilmu agama. Sebaliknya kalau mereka tidak percaya akan kehilangan berkat keselamatan yang dibawa oleh Tuhan Yesus.

4.Sampai zaman sekarang masyarakat manusia terbagi dua. Yang mempercayai Yesus dan mereka yang menolak percaya kepada Yesus seperti kaum Farisi. Berbahagialah anda dan saya kalau termasuk golongan orang yang mempercayai Yesus karena mendapatkan hidup kekal (Yoh.3:16), dan mendapat status baru sebagai anak anak Allah (Yoh.1:12). Lebih dari itu kita kita yang percaya tidak akan dihukum Allah (Yoh.3:18). Bagi kita yang sudah percaya biarlah kita juga memelihara kedekatan persekutuan tiap hari dengan Allah Bapa dan Tuhan Yesus melalui pertolongan Roh Kudus sehingga hidup kita makin mengalami indahnya dan keberkatan hidup sebagai anak anak Allah.
Masa masa ini masih merupakan masa anugerah, mari kita berdoa untuk pewartaan injil yang masih belangsung, agar makin banyak orang yang tidak percaya meninggalkan kekerasan hatinya, berbalik dan percaya kepada Tuhan Yesus.