PERSAUDARAAN MELALUI SALIB KRISTUS
Yohanes 19 : 25 – 27
1.Kita masing masing dilahirkan dalam suatu konteks keluarga. Disana kita memiliki ayah, ibu, sdr sdr laki laki dan perempuan. Ini adalah persaudaaan secara biologis. Umumnya orang memelihara ikatan persaudaraan ini walaupun masing masing anak laki laki dan perempuan sudah berumah tangga.Malah dengan mereka berumbah tangga cakupan persaudaraan menjadi lebih luas dan secara kwantitas bertambah anggota anggota keluarga.
2.Menegok salib Kristus, disana terdapat Yesus yang disalibkan dengan dua orang lain disebelah kiri dan kanannya. Khusus Yesus ada yang mendampinginya disebutkan disana ada Maria ibu Yesus, Maria istri Kleopas, Maria Magdalena dan Yohanes, murid Yesus. Sedangkan bagi pihak orang yang disalibkan disebelah kiri dan kanan Yesus kita tidak mempunyai catatan apakah mereka didampingi kaum keluarganya apa tidak. Lebih mungkin mereka tidak didampingi anggota keluarganya. Mengapa? Tidak lain yang disalib itu penjahat kelas berat. Kaum keluarga pun takut berada dekat dekat orang yang sedang dihukum, takut terkena akibat yang tidak dikehendaki atau akibat yang tidak diduga.
3.Jadi untuk berada dekat salib seperti ketiga Maria dan Yohanes memerlukan keberanian tersendiri. Mereka karena kasihnya mau senantiasa berada dekat Yesus. Resiko apapun siap dihadapi.
Kemudian dari pihak Tuhan Yesus ditengah penderitaanNya tidak menyurutkan kasih dan perhatianNya secara khusus terhadap Maria ibunya dan Yohanes muridNya. Dari atas salib, Yesus mempersatukan Maria ibunya dan Yohanes muridNya. Menurut tradisi dikatakan bahwa Maria sudah menjanda karena Yusuf suaminya telah meninggal. Yesus sebelum meninggal membuat pengaturan. Ia menitipkan ibunya kepada Yohanes dan meminta Yohanes untuk menerima Maria sebagai ibunya. Dari atas salib itulah kita mendengar perkataan Yesus: Inilah ibumu dan Inilah anakmu. Maria menjadi ibu angkat Yohanes dan Yohanes menjadi anak angkat Maria.
4.Persaudaraan baru bukan saja terjadi antara Maria Ibu Yesus dengan Yohanes dekat salib. Sampai sekarang salib Kristus mempersekutuan dan mempersatukan mereka mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ini yang disebut persaudaraan baru, persaudaraan dalam iman kepada Kristus. Tidak heran kalau dalam kebaktian, pengkotbah menyapa pengunjung kebaktian dengan ucapan:”Sdr sdr yang kekasih dalam Kristus.”
5.Umumyna kita mempunyai dua relasi. Relasi pertama sdr sdr biologis dan relasi kedua adalah sdr sdr seiman dalam Kristus. Disana sini terjadi juga terjadi pemutusan hubungan kekeluargaan biologis. Sebabnya? Tidak lain karena seorang anggota keluarga yang percaya kepada Kristus tidak disetujui oleh keluarga besar yang menganut kepercayaan lain. Maka orang yang percaya kepada Kristus dikucilkan dari keluarga biologis mereka.
6.Ingat dan ketahui bahwa persaudaraan biologis akan berakhir walau tidak ada pengucilan .Mengapa ? Tidak lain karena masing masing anggota keluarga akan meninggal dunia. Disana persaudaraan biologis terputus hubungan efektifnya karena yang satu masih hidup sedang yang lain sudah menjadi almarhum. Lain halnya dengan sdr sdr seiman. Inilah adalah persaudaraan didunia sampai persaudaraan disorga kelak.
7.Mengingat hal tersebut mari kita terus menjaga,memelihara dan saling mengkuatkan dengan sdr sdr seiman. Itulah panggilan tugas kita. Bersama mereka pula kita melakukan pelayanan pekerjaan Tuhan dan menjadi saksi saksi Tuhan didunia ini. Untuk itu semua mari kita bersyukur untuk pengorbanan Kristus. PengorbananNya telah mempertemukan dan mempersatukan kita dengan sdr sdr seiman.