PERSEMBAHAN UKUPAN

PERSEMBAHAN UKUPAN

1:8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. k  1:9 Sebab ketika diundi, l  sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan m di situ. 1:10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar n  dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan  (Lukas 1:8-9)

 

1.Imam Zakharia pada suatu kali mendapat giliran bertugas didalam Bait Allah. Kalau bukan giliran tugas maka imam tidak diperbolehkan masuk kedalam Bait Allah. Hanya mereka yang bertugas saja yang diperboehkan masuk. Pembagian tugas adalah baik untuk pemerataan tugas sehingga semua imam mendapat bagiannya. Tidak ada imam yang kelebihan tugas ataupun kekurangan tugas. Dengan adanya pengaturan tugas maka hari demi hari senantiasa ada petugas dalam rangka kesinambungan pelayanan.

2.Digereja kitapun mengenal pembagian tugas pelayanan dan secara khusus misalnya diantara para guru sekolah minggu mereka juga bergiliran  dalam bertugas cerita. Dalam kebaktian umum para penatua juga dilakukan giliran untuk menaikkan dosa syafaat atau bergiliran membaca Alkitab diantara anggota gereja. Kiranya bagi mereka mereka yang mendapat giliran bertugas di gereja kiranya menyambut pemberian tugas tadi dengan sukacita  dan dapat melakukan tugasnya dengan setia, rajin dan tekun, karena melalui pelayanan ini anda boleh melayani Tuhan Allah dan jemaatNya.

3.Kembali kepada imam Zakharia. Untuk mendapat gambaran umum  dapat dijelaskan disini bahwa Bait Allah terbagai atas 3 bagian. Bagian luar, dimana persembahan korban dilakukan. Bagian kedua masuk ruang yang disebut ruang kudus dimana mezbah ukupan terletak dan persembahan ukupan dilakukan. Bagian ketiga adalah ruang maha kudus dimana terletak tabut perjanjian. Imam Zakharia dalam tugasnya memasuki ruang kudus dimana ia melakukan persembahan ukupan.

4.Apakah persembahan ukupan itu? Petunjuk untuk membuat tempat persembahan ukupan dapat kita baca di Keluaran 30:1-10). Bahan untuk dipersembahkan dalam mezbah persembahan ukupan dapat kita baca di Keluaran 30:34 -Berfirmanlah Tuhan kepada Musa:”Ambillah wangi-wangian yakni gerah damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang tulen, masing masing sama banyaknya.

Di atas mezbah ini hanya boleh dibakar dupa dan hanya dalam campuran yang telah ditetapkan oleh Allah saja (30:34-38)

Kemudian kapan persembahan itu dilaksnakan? Keluaran 30:7-8 Membakar ukupan wangi-wangian tiap-tiap pagi dan tiap-tiap senja.

Ukupan atau kemenyan dalam Alkitab juga sebagai lambang doa (mis Mazmur 141:2; Wahyu 8:3 dab).  Mazmur 141:2 –  Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang. Dalam Wahyu 8:3, seorang malaikat membawa ukupan emas. Asap yang membubung naik melambangkan doa-doa umat. Di antara bangsa Israel hanya para imam yang diperbolehkan mempersembahkan korban ukupan.

5.Dalam pemahamanan iman Kristen protestan tidak ada lagi imam yang mewakili umat yang mempersembahkan korban ukupan. Masing masing dari kita sebagai individu mempersembahkan korban ukupan yaitu berupa doa doa yang kita panjatkan. Seperti persembahan yang berbau harum, demikian juga hendaknya ucapan doa kita hendaknya berisi kata kata yang berbau harum yang  memuji kebesaran, keagungan, kemuliaan,dan  kesucian  Tuhan Allah kita.  Agar doa  tadi yang dinaikkan diruang doa  menyambung dengan hidup sehari hari, dengarlah petunjuk rasul Paulus dalam Roma 12:1 – Karena itu, saudara saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatikan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai pesermbahan  yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.