Ibrani 10:5-10
1.Janji penggenapan akan keselamatan datang dari Allah seperti yang telah di janjikan-Nya. Namun Dia yang hadir sebagai yang telah dijanjikan itu tidak diterima karena dunia memiliki gambaran bahwa penyelamat yang hadir itu ialah seseorang yang kuat dan tak dapat terkalahkan. Dalam karyanya, penyelamat itu tidak melakukan tindakan-tindakan yang spektakuler. Karena harapan manusia tidak seperti yang dilakukan Allah, manusia berpikir bahwa Allah tidak menolong umatnya. Untuk itu, manusia membuat ritual kurban agar mendapat penebusan dari Allah.
2.Kurban dan persembahan, kurban bakaran, penghapus dosa yang menjadi ritual dalam ibadah Israel ternyata tidak dikehendaki Tuhan dan tidak diperkenan Tuhan meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat sebab semua itu hanya simbolis dan lahiriah saja. Sesungguhnya Allah telah menyediakan kurban yang sempurna yaitu kurban Kristus. Melalui ‘ketaatan’ mempersembahkan ‘tubuh Yesus Kristus’ untuk menguduskan umat. Kurban yang baru dalam diri Yesus sempurna, sekali untuk selama-lamanya. Namun karena cara pengurbanan-Nya itu tidak sesuai dengan pemikiran manusia, maka dianggap itu bukanlah sebuah pengurbanan dari seorang penyelamat[1].
3.Pesan yang ditekankan dalam surat Ibrani ini adalah tentang persembahan yang sejati bukan hanya berorientasi hanya pada apa yang dipersembahkan, tetapi lebih kepada siapa yang memberikan dan apa yang melatarbelakangi persembahan itu diberikan. Hal itu sejatinya ada dalam karya Kristus. Kristus telah mengurbankan diri sebagai jalan keselamatan bagi dunia.