PERSEMBAHAN

peta-perj-padang-gurun

PERSEMBAHAN
Bilangan 7: 1-89

1.Bicara persembahan adalah sesuatu yang tidak asing bagi kita sekalian orang Kristen. Dari sekolah minggu anak anak sudah dididik untuk memberi persembahan. Menengok kedalam bacaan Bilangan 7 kita dapati praktek persembahan itu juga diajarkan Tuhan Allah kepada bangsa Israel dalam konteks ibadah melalui Kemah Suci. Kemah Suci adalah bangunan sementara (bongkar pasang) yang dipakai untuk beribadah kepada Tuhan Allah melalui para imam yang bertugas. Bilangan fasal 7 terdiri dari 89 ayat. Kita akan terhenyak dan berkomentar, panjang benar ya? Sebenarnya ada lagi fasal yang lebih panjang yaitu Mazmur 119 yang merupakan pasal terpanjang dalam Alkitab ( 176 ayat,2445 kata, 100146 huruf).

2.Ada berbagai bentuk dan nama persembahan dalam Perjanjian Lama, disini di Bilangan 7 merupakan salah satu bentuk persembahan dalam kaitan pentahbisan Kemah Suci ketika bangsa Israel berkemah di padang gurun Sinai. Pertama-tama, persembahan bersama kedua belas suku untuk kaum Lewi (3-9). Persembahan yang berupa 6 kereta dan 12 lembu bisa digunakan untuk mengakut peralatan Kemah Suci kalau dipindahkan ketempat lain. Namun, persembahan yang berikut itu menyangkut penahbisan mezbah yang akan digunakan untuk ritual secara regular. Di sini ayat 12-83 mencatat setiap suku memberikan sejumlah harta mereka, perabotan emas dan perak, serta sejumlah ternak mereka, dalam suatu ritual yang berlangsung selama 12 hari berturut-turut. Kemudian disimpulkan ulang di ayat 84-88.
3.Mengapa pencatatan itu begitu detail dan mengulang persis sama? Buat orang modern, membacanya pasti membosankan dan merupakan pemborosan kata maupun halaman tulisan. Namun, bagi kedua belas suku Israel, pencatatan itu menyatakan bahwa setiap suku berharga di mata Tuhan, dan setiap suku dengan antusias memberikan persembahan masing-masing. Kelak ketika kitab Bilangan ini dibacakan dari generasi ke generasi, setiap angkatan dari masing-masing suku akan memasang telinga mereka baik-baik, mengantisipasi nama suku mereka disebut. Hal itu melegakan hati, bahkan mendatangkan sukacita karena suku mereka berarti di hadapan Tuhan.
4.Bayangkan pengharapan dan antusiasme setiap suku ketika mendengar nama mereka disebut! Yesus sendiri menyatakan bahwa Gembala yang Agung akan memanggil setiap domba-Nya dengan namanya masing-masing (Yoh. 10:3). Bukankah itu kerinduan setiap kita, mendengar Tuhan menyapa kita dengan nama kita masing-masing?

5. Seperti bangsa Israel diajak berpartisipasi untuk kelancaran pelayanan Kemah Suci demikian juga halnya Kelancaran pekerjaan pelayanan gereja menantikan partisipasi anda sekalian. Ini bukan menantikan kesediaan atau kerelaan anda. Ini adalah perintah Tuhan. Kita diajar juga untuk mempersembahkannya dengan teratur dan berencana. Bukan mendasarkan pada perasaan atau mood. Kalau mau memberi ya mempersembahkan. Penyampaian persembahan diwajibkan untuk dilakukan secara teratur dan berencana . Apakah dalam hal ini kita berjasa kepada Tuhan? Sekali kali tidak. Penyampaian persembahan tidak lain Karena Tuhan telah lebih dahulu memberkati kita. Mulai dengan keselamatan yang kekal dalam Yesus Kristus , berkat materi, berkat kesehatan, berkat rumah tangga, dll. Persembahan kita adalah wuujud ucapan terima kasih dan syukur kepada Tuhan atas segala kebaikanNya yang telah kita nikmati lebih dahulu.