PERSPEKTIF ESKATOLOGIS

PERSPEKTIF ESKATOLOGIS

1 Sam.2:1

1.Bahwa waktu Hana bersukaria, sukacitanya itu eskatologis, ada nuansa pengharapan yang dia tidak benar-benar mengerti sepenuhnya. Hana bahkan tidak tahu apa yang akan dikerjakan Tuhan melalui Samuel. Hana tidak tahu bahwa Samuel adalah salah satu yang bisa dikatakan hakim terbesar di Israel sebelum zaman raja-raja, hakim yang akan membimbing dan mengurapi baik Saul tapi juga terutama Daud. Jadi ada kepentingan Kerajaan Allah di sini; dan inilah nyanyian pujian Hana.

2.Perspektif nyanyian Hana bukan hanya individual/ personal, bahwa orang yang dulu disakiti, sekarang ternyata punya anak, lalu anaknya  dinamakan Samuel. Kalau zaman sekarang lalu posting di Facebook, di Instagram, mulai berbangga diri karena dulu pernah dihina  oleh Penina yaitu istri kedua Elkana suaminya. Itu bukan nyanyian pujian Hana tapi itu lebih mirip kondisi kita yang narsisistik. Kita berputar terus di dalam pergumulan pribadi, dalam kesusahan pribadi, lalu akhirnya waktu bersukaria, sukarianya juga sukaria pribadi saja.

3.Biarlah kita dalam bersukacita bukan saja karena masalah masalah pribadi, tetapi biarlah sukacita kita diberi perspektif  yang kena mengena dengan perluasan Kerajaan Allah dimuka bumi ini. Kita bersuka cita untuk pendeta pendeta muda yang Tuhan telah siapkan di seminari dan ditempatkan dalam gereja gereja sehingga terjadi regenerasi kepemimpinan dan ada kesinambungan pelayanan dalam gereja Tuhan. Biarlah kita juga bersuka cita karena ada pertobatan orang orang Kristen baru. Kita juga bersukacita karena Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya. Ditengah situasi permasalahan dunia yang tidak ada habis habisnya biarlah kita mempunyai perspektif eskatologis karena kita mempunyai pengharapan langit baru, bumi baru yang bebas dari penyakit, peperangan dan kematian. Biarlah pengharapan ini memancar melalui hidup kita dan dapat dibagikan melalui berbagai kesempatan.