PERTANYAAN 3,4,5

### Menyadari Kebutuhan Kita Akan Juruselamat

**Pembacaan Alkitab: Roma 3:10-12**

*”Seperti ada tertulis: ‘Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.’”*

**Katekimus Heidelberg:**

**Pertanyaan 3, 4, dan 5 dari Katekimus Heidelberg**

**P3: Bagaimana kamu mengetahui kesengsaraanmu?**

**J3: Hukum Allah yang memberitahu saya.**

**P4: Apa yang dituntut hukum Allah dari kita?**

**J4: Kristus mengajarkan ini kepada kita secara ringkas dalam Matius 22:37-40: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu, dan dengan segenap kekuatanmu. Inilah hukum yang pertama dan yang terutama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.’**

**P5: Dapatkah kamu memenuhi semua ini dengan sempurna?**

**J5: Tidak. Saya memiliki kecenderungan alami untuk membenci Allah dan sesama saya.**

### **RENUNGAN :**

  1. Pernahkah kamu merasa seperti tidak bisa mencapai standar yang diharapkan? Seperti sekeras apapun kamu berusaha, kamu tetap saja melakukan kesalahan? Ini adalah perasaan yang sulit, tapi sebenarnya Alkitab banyak membicarakannya. Katekismus Heidelberg membantu kita memahami perasaan ini dengan menunjukkan kita kepada hukum Allah. Hukum Allah menunjukkan kepada kita seperti apa kesempurnaan itu – mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Tapi inilah kenyataan yang sulit: tidak ada dari kita yang bisa melakukannya dengan sempurna. Kita semua gagal. Kita semua berbuat kesalahan. Dan itulah yang dimaksudkan dengan Pertanyaan 5 – mengakui bahwa dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak bisa melakukannya.
  2. Jadi, mengapa ini penting? Mengapa kita harus fokus pada kegagalan kita? Memahami kegagalan kita membantu kita melihat kebutuhan kita akan Yesus. Ketika kita melihat bagaimana kita tidak bisa mematuhi hukum Allah dengan sempurna, kita mulai melihat mengapa pengorbanan Yesus begitu luar biasa. Yesus datang dan hidup sempurna yang tidak bisa kita jalani. Dia mengasihi Allah dan sesama dengan sempurna, dan kemudian Dia mengambil hukuman atas dosa-dosa kita pada diri-Nya. Karena Yesus, kita diampuni dan dikasihi, meskipun kita gagal.
  3. Jadi, lain kali ketika kamu merasa tidak bisa mencapai standar, ingatlah ini: tidak apa-apa untuk mengakui bahwa kamu tidak bisa melakukannya dengan sempurna. Itulah sebabnya Yesus datang. Dia mengasihimu, mengampunimu, dan membantumu bertumbuh. Percayalah kepada-Nya, dan biarkan kasih-Nya menuntunmu setiap hari.

### **Doa:**

Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengasihiku meskipun aku sering gagal. Tolong bantu aku untuk mengingat bahwa aku tidak perlu menjadi sempurna karena Engkau telah menjadi sempurna untukku. Ajari aku untuk mengasihi Allah dan sesama seperti Engkau telah mengasihiku. Amin.

Bagikan renungan ini dengan kelompok remaja Anda atau gunakan dalam refleksi pribadi Anda.