PERTIMBANGAN

3.36. MENENTANG PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN ORANG LAIN YANG SIA-SIA

  1. AnakKu, sandarkanlah hatimu dengan teguh kepada Tuhan, dan janganlah takut terhadap pendapat orang-lain, jika hati nuranimu mengatakan, bahwa engkau murni dan tidak salah.

Sungguh baik dan berbahagia menderita semacam itu; dan bagi orang yang rendah hati, yang lebih menaruh kepercayaan kepada Allah daripada kepada diri sendiri, hal itu tidaklah berat.

Kebanyakan orang berbicara banyak, dan oleh sebab itu kurang dapat dipercaya.

Dan membuat semua orang puas tentu tidak mungkin.

Meskipun S. Paulus berusaha dapat berkenan kepada semua orang dalam Tuhan dan menjadi segalanya bagi semuanya (1:Kor.9.23), namun dianggapnya bukan apa-apa bila ia diadili oleh pengadilan manusia.

  1. Memang ia berusaha sebaik-baiknya, untuk sedapat mungkin dan seboleh-bolehnya memberi contoh yang baik kepada orang lain dan membawa mereka ke kebahagiaan, namun tak dapatlah ia menghalang-halangi, bila ia kadang-kadang diadili dan dihina oleh orang-orang lain.

Oleh sebab itu ia menyerahkan segala-galanya kepada Allah yang mengetahui semuanya; dan ia membela diri hanya dengan sabar dan rendah hati terhadap umpatan-umpatan, ataupun sangkaan-sangkaan yang sia-sia dan mengandung dusta dari mereka yang menurut sekehendaknya saja menyebar-nyebarkan warta yang bukan-bukan.

Tetapi ada kalanya ia menjawab, agar ia dengan berdiam diri tidak memberi batu sandungan kepada mereka yang lemah.

  1. Siapakah engkau yang begitu takut akan manusia yang fana itu ? Hari ini ia masih ada, tetapi besok ia sudah tidak tampak lagi.

Takutilah Allah, dan engkau tidak akan takut terhadap ancaman-ancaman orang.

Apakah yang dapat diperbuat orang terhadapmu dengan kata-kata atau pun dengan umpat-fitnah? la akan lebih merugikan diri sendiri dari padamu; dan entah siapakah dia, tak akan ia dapat menghindari pengadilan Allah.

Hendaklah memandang kepada Allah saja dan janganlah bertengkar atau bekeluh kesah.

Meskipun pada saat ini engkau menderita kekalahan dan harus menderita kekalahan yang tidak pada tempatnya, janganlah menjadi marah karenanya dan janganlah mengurangi mahkotamu dengan ketidak sabaran.

Tetapi lebih baiklah menengadah kepadaKu di surga, yang berkuasa membebaskanmu dari segala kenistaan dan fitnahan, dan yang akan memberi anugerah kepada setiap orang sesuai dengan perbuatan masing-masing.

SUMBER DIAMBIL DARI:

Judul Buku     : Mengikuti Jejak Kristus (Imitatio Christi)

Penulis:            Thomas A Kempis

Penterjemah: J.O.H. Padmasepotra Pr,

Penerbit           : Obor Jakarta, terbitan 1986

Diakses dari :  https://thomaskempis.wordpress.com/

https://thomaskempis.wordpress.com/buku-3/