POHON NATAL = PENYEMBAHAN BERHALA???
Pohon Natal mulai tampak dimana mana. Di pusat perbenlanjaan, disudut sudut kota strategis , rumah orang Kristen dan gereja gereja.
Ada golongan yang berpendapat bahwa pemasangan Pohon Natal oleh orang Kristen merupakan suatu kesalahan besar karena itu merupakan penyembahan berhala.
Dasar penolakan dipakai Yeremia 10:2-4:
“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak, orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang.”
JAWAB TERHADAP PANDANGAN TADI:
1.Konteks dalam Yeremia 10:2-4 adalah mengenai adanya berhala yang dibuat dari pahatan kayu, dimana orang-orang kemudian memberhalakannya (menyembahnya). Dalam kebiasaan umat Kristiani yang merayakan hari natal, kami umat Kristen yakin dan percaya bahwa tidak pernah ada pemberhalaan suatu jenis barang/ kayu/ pohon natal sekalipun yang diperlakukan sebagai berhala.
2.Keberadaan Pohon Natal dalam perayaan natal hanyalah tradisi, dan tradisi ini bukan kewajiban/ kemutlakan. Jadi boleh ada, boleh tidak.
Ada pendapat bahwa tradisi penggunaan pohon cemara sebagai pohon Natal berasal dari Martin Luther. Pada malam Natal, Martin Luther dikabarkan melihat sebuah pemandangan pohon cemara hijau di mana di pucuk pohon tersebut tampak sebuah bintang bersinar terang. Pemandangan ini tampaknya memberikan impresi yang besar pada Martin Luther. Karena itu, dia membawa pulang sebuah pohon cemara dan didekorasinya dengan lilin-lilin yang menyala. Kemudian simbol pohon hijau yang sebelumnya merupakan simbol kehidupan bergeser menjadi simbol Sang Juru Selamat Keselamatan dan merupakan bagian integral dari perayaan kelahiranNya.
3.Dekorasi lilin-lilin/ lampu yang menyala dan dipasang pada pohon cemara itu yang disebut pula “pohon terang” menurut beberapa pendapat adalah serapan dari tradisi Yahudi pada perayaan Hanukkah. Ada beberapa penafsir yang berpendapat pula bahwa, Tuhan Yesus Kristus ketika berbicara dengan kalimat ilahi “AKULAH TERANG DUNIA” (Yohanes 8:12). Diucapkan Tuhan Yesus Kristus pada masa menjelang hari raya Hanukkah (Ibrani, חנוכה dibaca : Chanukah/ Khanukah/ Hanukah) atau hari raya Pentahbisan Bait Allah (disebut juga “Perayaan Cahaya”, Yohanes 10:22). Hanukkah disebut juga “hari raya Lampu”.
Umat Kristiani sangat mengerti bahwa mereka tidak diperbolehkan menyembah berhala. Dasar ini sudah dinyatakan Allah melalui Bangsa Israel melalui ke-Sepuluh firman (Keluaran 20:1-17),
4.Bagaimana sampai terjadi bahwa pohon natal (pohon terang) dijadikan hiasan perayaan Natal?
Adanya pohon natal ini adalah bagian dari tradisi di Eropa. Dalam iklim 4 musim seperti di Eropa dimana umumnya pohon-pohon mengalami perubahan sesuai dengan iklim yang terjadi, yaitu musim salju (pohon gundul), musim semi (pohon mulai bersemi/bertunas), musim kemarau (pohon berbunga), dan musim gugur (pohon daunnya berguguran), maka kita dapat melihat bahwa pohon cemara ini merupakan pohon yang tetap hijau sepanjang ke-4 musim itu. Maka dipakailah pohon cemara ini sebagai simbol menunjukkan simbol kekekalan di tengah ketidak kekalan pohon-pohon lain, dan kemudian dijadikan lambang bahwa Kebenaran Tuhan kami Yesus Kristus. Pohon cemara sebagai simbol yang menggambarkan ajaran yang kekal di tengah dunia yang berubah-ubah dan tidak kekal. Kemudian untuk mempercantik pohon cemara itu dihiasilah pohon itu dengan berbagai hiasan, juga lilin atau lampu-lampu.
Pohon cemara sendiri ada disebut dalam Alkitab, yaitu:
* Yesaya 41:19
LAI TB, Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak; Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta pohon cemara (TID’HAR) di sampingnya.
* Yesaya 60:13
LAI TB, Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara (TID’HAR), akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak.
5.Sekali lagi tidak ada pemberhalaan bagi pohon cemara/ pohon natal/ pohon terang. Pohon natal ini dalam kehidupan umat Kristiani yang merayakan natal, selain sebagai hiasan saja yang menambah semarak perayaan natal. Sebagaimana halnya perayaan-perayaan lain yang ada di dunia ini seringlkali mengkaitkan simbol-simbol tertentu dalam perayaan suatu hari besar. Misalnya, di perayaan Paskah, ada telur Paskah. Di perayaan tahun baru Lunar (Imlek) ada lampion dan jenis-jenis barang tertentu. Namun, dalam perayaan-perayaan tersebut simbol-simbol itu bukan berarti suatu berhala/ dijadikan berhala.
SUMBER: http://www.sarapanpagi.org/72-alkitab-mengutuk-pohon-natal-vt785.html