PROVIDENSIA 1


PROVIDENSIA 1
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan , dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50:20)

Renungkan kisah kisah dibawah ini i:
* Bayi lahir dengan cacat yang serius. Para dokter memberi tahu orang tua yang bingung bahwa dia tidak akan hidup lebih dari beberapa jam. Ketika orang tua membawa bayinya ke rumah, para dokter memberi tahu mereka untuk tidak membawanya kembali kerumah sakit karena tidak ada yang dapat mereka lakukan. Beberapa bulan kemudian bayi tadi meninggal.

* Merasa panggilan Tuhan, seorang pria dan istrinya dan putra mereka pindah ke Benghazi, Libya sehingga dia dapat mengajar di Sekolah Internasional di mana dia sangat dicintai oleh murid-muridnya. Dia mengirim istri dan putranya pulang ke AS sementara dia tinggal di Lybia untuk bersama siswa melalui ujian tengah semester mereka. Suatu hari ketika dia sedang jogging di dekat rumahnya, beberapa pria di sebuah kendaraan hitam berhenti dan mulai menembak. Mereka pergi, meninggalkan mayatnya di jalan. Dia baru berusia 33 tahun.

* Seorang pria muda dengan hati untuk melayani Tuhan masuk ke seminari, dengan harapan setelah selesia dapat melayani Tuhan. Tiga bulan sebelum dia lulus, istrinya memberitahu dia bahwa ia akan meninggalkannya. Istrinya mengatakan: “Saya tidak ingin menjadi istri seorang pendeta.” Si Istri menceraikan suaminya

* Sekelompok kaum muda kembali dari perkemahan musim panas. Ketika mereka hanya beberapa kilometre dari tempat tujuan, bus itu selip saat keluar dari jalan bebas hambatan, menabrak pagar beton dan berguling. Puluhan orang terluka dan yang lainnya yaitu pendeta muda, istrinya, dan bayi mereka yang belum lahir tewas dalam kecelakaan itu bersama salah satu konselor , ibu dari lima anak.

Kisah-kisah ini semuanya benar. Saya yakin Anda dapat menambahkan banyak orang lain ke daftar tadi . Dari semua pertanyaan yang mengganggu hati umat Allah, tidak ada yang lebih besar dari pertanyaan Mengapa? Tidak peduli berapa banyak khotbah yang pernah kita dengar atau berapa banyak ayat Alkitab yang kita hafalkan, pertanyaan itu akan kembali lagi dan lagi. Mengapa dan mengapa? Ditambah pertanyaan pertanyaan lain.
Kenapa ini terjadi? Tuhan, mengapa Engkau tidak menjawab doa kami? Ketika kita melihat dan mengalami penderitaan , kita bertanya-tanya, “Di mana Tuhan?” Selama berabad-abad, pikiran terbesar telah bergelut dengan masalah rasa sakit dan penderitaan dan masih timbul pertanyaan: Kenapa aku? Kenapa sekarang? Kenapa ini?

Bersambung…….