3.4.PEMELIHARAAN DAN KEBEBASAN MANUSIA
Allah memerintah hati dan perbuatan-perbuatan segenap manusia (bnd Ams 21:1; Ezr 6:22), sering untuk tujuan-tujuan-Nya sendiri yg tidak diduga oleh mereka (bnd Kej 45:5-8; 50:20; Yes 10:5 dab; 44:28-45:4; Yoh 11:49 dab; Kis 13:27 dab).
Pengawasan Allah adalah mutlak, dalam arti bahwa manusia hanya melakukan apa yg telah Dia atur supaya mereka lakukan; namun mereka benar-benar menjadi perantara yg bebas, dalam arti bahwa keputusan-keputusan mereka adalah milik mereka sendiri, dan bahwa mereka secara moral bertanggung jawab atasnya (bnd Ul 30:15 dab).
Tapi harus diadakan pembedaan antara hal bahwa Allah membiarkan atau menyerahkan orang-orang berdosa untuk melakukan kejahatan yg lebih mereka sukai (Mzm 81:12 dab; Kis 14:16; Rm 1:24-28), dan karya-Nya yg penuh kasih karunia untuk mendesak umat-Nya supaya menghendaki dan melakukan apa yg diperintahkan-Nya (Flp 2:13); sebab, dalam hal yg pertama, menurut aturan penghakiman Alkitab, kesalahan bagi kejahatan yg dilakukan itu seluruhnya ditanggung oleh orang yg berbuat dosa itu (bnd Luk 22:22; Kis 2:23; 3:13-19), sedang dalam hal yg kedua pujian bagi kebaikan yg dilakukan orang harus diberikan kepada Allah (bnd 1 Kor 15:10).
KEPUSTAKAAN. Arndt A. E Garvie, di HDB; A. H Strong, Systematic Theology 12, 1949, hlm 419-443; L Berkhof, Systematic Theology4, 1949, hlm 165-178; Calvin, Institutes, 1, hlm 16-18; K Barth, Church Dogmatics, 3, iii, ET, 1960, hlm 3-288; A. S Peake, The Problem of Suffering in the Old Testament, 1904; 0 Cullmann, Christ and Time, ET, 1951; G. C Berkouwer, The Providence of God, 1952; P Jacobs, H Krienke, NIDNTT 1, hlm 692-697; J Behm, TDNT 4, hlm 1009-1017. JIP/HH
SUMBER:
http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Pemeliharaan
UNSUR UNSUR PROVIDENSIA ALLAH .
Providensi Allah merupakan karya Allah yang penting sebagai kelanjutan dari karya penciptaanNYA, dimana Ia memberikan kasihNYA, yaitu dalam hal memberikan pemeliharaan. Yang mengandung nilai-nilai Preservation atau perlindungan, Government atau pemerintahan, dan Concurrence atau kerjasama, ketiga nilai-nilai ini bukan berarti sebagai suatu pekerjaan yang terpisah satu dengan yang lain, tetapi merupakan satu kesatuan dalam kedaulatan Allah .
Dalam menjelaskan Providensi Allah, Ericson hanya memberikan dua aspek dari providensi Allah, yaitu perlindungan (Preservation), dan pemerintahan (Government) demikian juga dengan A.A.Hodge, sedangkan concurrence masuk dalam Pemerintahan Allah. Ada kemungkinan bahwa ia sangat menekankan faktor keallahan (Godness), dan menganggap manusia hanyalah kausa kedua.
PROVIDENSIA UMUM DAN KHUSUS
Providensia umum adalah karya Allah dalam memerintah, memelihara atas dunia dan umat manusia pada umumnya, sedangkan Providensia Khusus adalah karya Allah dalam memerintah dan memelihara umat yang percaya dalam Yesus Kristus.
SUMBER:
http://dedesuprapto.blogspot.co.nz/2012/01/povidensi-allah-dan-implikasinya-dalam.html
Providensi umum Allah. �Perhatikanlah burung-burung, karena mereka tidak menabur dan menuai; di mana mereka tidak memiliki gudang dan lumbung; dan Allah selalu memberi mereka makan: lebih lagi kamu-semua yang lebih berharga daripada burung-burung?� (Lukas 12:24).
Jadi jika secara demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang beriman kecil?� (Matius 6:26,30).
PROVIDENSIA UMUM
Providensi umum Allah diindikasikan dalam anugerah umumNya dan secara tidak-pilih-bulu (dalam bahasa asli: tidak memandang muka atau impartial) tersedia untuk seluruh manusia, �karena Ia membuat mata-hariNya terbit atas orang jahat dan atas orang baik, dan Ia mengirimkan hujan untuk orang adil dan untuk orang tidak-adil� (Matius 5:45).
�Dialah yang memberikan kepada semua hidup dan nafas dan segala sesuatu. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim sebelum itu terjadi dan batas-batas kediaman mereka,supaya mereka mencari TUHAN karena itu supaya (mereka manusia) menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada� (KPR 17:25-28).
SUMBER:
http://terangdunia.net/refleksi-rohani/449-providensi-khusus-dan-anugerah-umum