PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR


PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR
Mzm 34:1-23

1.Mazmur ini ditulis dengan mengacu pada suatu peristiwa khusus, namun demikian, di dalamnya sebagian besarnya bersifat umum. Tetapi semuanya mengungkapkan rasa syukur kepada Allah dan menjadi pengajaran bagi kita.

2.Pada Mazmur ini Daud memaparkan beberapa hal yang menjadi dasar dan kunci untuk menikmati kehidupan yang akan mengokohkan kesukaan dan kepuasan, sebagai berikut: [1] Takut akan Tuhan (ayat 8, 10, 12); [2] Berseru kepada Tuhan (ayat 5,11); dan [3] Bertekad untuk hidup dalam kebenaran (ayat 14, 15). Semuanya ini akan membawa orang benar ke dalam perlindungan, kecukupan, pemenuhan kebutuhan, dan jawaban doa.

3..Mazmur ini mengajak para pembacanya untuk mengalami Tuhan. Alami sendiri kebaikan-Nya (ayat 9) sebagaimana yang telah pemazmur rasakan. Apa yang pemazmur rasakan dan alami? Rupanya mazmur ini lahir dari pengalaman Daud yang dilindungi Tuhan saat melarikan diri dari Saul, yang hendak membunuh dirinya (ayat 1; lih. 1 Samuel 18-27). Sebagai seorang buronan, berulang kali Daud mengalami kesesakan, penindasan, dan merasa terjepit. Namun setiap kali ia menjerit kepada Tuhan, Tuhan menolong tepat pada waktunya (ayat 7). Perlindungan Tuhan dirasakan bagai dijaga oleh pasukan malaikat yang mengelilingi dia (ayat 8). Bagaikan satpam yang dua puluh empat jam sehari menjaga penuh.

4.Pemazmur mengajak para pembacanya merespons Tuhan agar pengalaman hidup mereka diperkaya. Mari, pandanglah Tuhan, maka hidup ini akan penuh kesukacitaan (ayat 7). Ayo, takutlah akan Tuhan, maka Dia akan mencukupkan segala kebutuhan kita (ayat 10-11).

5.Mengalami Tuhan bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tak usah menunggu saat tekanan hidup tak tertahankan lagi. Alami Tuhan dengan melibatkan Dia dalam segala aspek hidup Anda. Dekatkan diri pada-Nya dengan sikap yang terbuka agar Dia dengan bebas menyapa dan menjamah hidup Anda. Saat Anda mengalami kehadiran atau pertolongan-Nya, naikkan syukur bersama-sama umat Tuhan lainnya. Mahsyurkan nama-Nya di hadapan orang lain.

6.Pada akhirnya Daud menggugah dirinya sendiri dan mengajak yag lain untuk memuji Allah. Beralasan bagi kita untuk bergabung dalam mengucap syukur kepada Allah,
Atas kesediaan-Nya untuk mendengarkan doa. Bagi Daud, dia bersedia bersumpah bahwa dia telah mendapati-Nya sebagai Allah yang mendengarkan doa (ay. 5): “Aku telah mencari TUHAN, dalam penderitaanku, memohon kebaikan-Nya, meminta pertolongan-Nya, lalu Ia menjawab aku, memenuhi permintaanku dengan segera, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku, baik terhadap maut yang kutakuti maupun terhadap kegelisahan dan kegundahan yang diakibatkan oleh rasa takutku akan maut itu.”

RENUNGKAN : pengalaman pengalaman anda bersama Tuhan dalam suka terlebih dalam duka. Catat dan ingat akan penyertaan dan pertolongan Tuhan. Sudahkah anda memuji Tuhan dan bersyukur? Dengan kata dan perbuatan?