RADIKALISME DALAM BERBAGAI AGAMA

5.RADIKALISME DALAM BERBAGAI AGAMA

1.Radikalisme sejarah gereja  berkembang pada era perang salib di mana para prajurit dengan tanpa rasa kemanusiaan mencabut nyawa orang lain atas nama agama. Bahkan ada anggapan bahwa membunuh dalam perang salib itu bukanlah kejahatan tapi merupakan pahala karena telah berjuang di jalan allah.

2,Sejarah pahit dari pembantaian orang Yahudi oleh Nazi masih menimbulkan luka sejarah yang mendalam sampai saat ini. Hanya kerena mereka suku dan beragama Yahudi maka ribuan dari mereka  dimusnahkan seperti sampah. Salah satu kisah pahit dari kota Tserkov, Ukraina adalah sekitar 3000-5000 dari orang Yahudi dewasa ditembak, dan terdapat juga sekitar 90 anak yang masih bayi, semua dibunuh dan dikubur dengan truk.

3.Dalam sejarah Islam ada sebuah kelompok radikal yang pertama kali memberikan label kafir pada sesamanya Islam, yaitu kaum Khawarij. Mereka telah mengesampingkan pesan akal dalam menafsirkan pesan-pesan wahyu, mereka menafsirkan kitab suci secara harfiah (literal-legalistik).

Abdulrahman Wahid melihat kelompok ini sebagai akar radikalisme yang menurunkan paham yang suka menafsirkan Al-Qur’an dan Hadits secara harfiah dan tertutup, suka mengkafirkan siapapun yang berbeda dari mereka dan tidak segan-segan membunuh siapa saja yang telah dianggap kafir.

Hal yang hangat yang dapat disaksikan adalah mengenai kasus Ahmadiah yang menelan korban jiwa, korban luka-luka, kerusakan dan kerugian-kerugian lainnya. Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Agama yang seharusnya menjadi pemelihara perdamaian telah menjadi hakim untuk membinasakan. Agama telah menjadi alat ukur, kadar kebenaran mutlak.

SUMBER:

Indonesian Journal of Theology 2/1 (July 2014): 155-178

FENOMENA PEMBERHALAAN AGAMA

Parulihan Sipayung