RASUL BATAK

RASUL BATAK

Gelar “Rasul Batak” yang disematkan kepada Ludwig Nommensen  misionaris dari Jerman memang tidak berlebihan. Di eranya menginjil, banyak orang Batak yang akhirnya dibaptis dan resmi sebagai penganut Kristen. Di eranya pula, HKBP resmi berdiri pada 7 Oktober 1861 dan mengangkatnya sebagai Ephorus (pemimpin tertinggi) HKBP yang pertama.

Namun yang paling mengagumkan, Nommensen tidak semata-mata menyebarkan agama Kristen kepada masyarakat Batak yang saat itu masih menganut animisme. Mendirikan pos sekolah dan pos kesehatan adalah cara unik yang dilakukan Nommensen guna meraih simpati masyarakat Batak.

Lewat pemberian layanan pendidikan dan kesehatan itulah misi Nommensen akhirnya bisa diterima hingga sekaligus mengubah paradigma orang Batak tentang betapa pentingnya sektor pendidikan jika ingin mengubah kehidupan. Praktik “orang pintar” alias dukun juga perlahan menghilang, digantikan oleh peran tenaga medis.

Kini, 100 tahun sepeninggal Nommensen, jemaat HKBP sudah mencapai 5 juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia dan dunia. Kantor Pusat HKBP yang berada di Pearaja, Tarutung, Taput menjadi sentral seluruh liturgi dan pelayanan bagi seluruh HKBP di manapun berada. Meski ada kata “Batak”, HKBP bukan berarti tertutup dari suku lain. HKBP terbuka bagi siapa saja kendati bukan orang Batak sekalipun.

Diringkas dari :

Nama  Situs   : Kompasiana -23 Mei 2018

Alamat Situs  : https://www.kompasiana.com/pardosi/5b051747dd0fa826cf224fc3/in-memoriam-100-tahun-nommensen-rasul-orang-batak?page=all

Judul Asli       : “In Memoriam” 100 Tahun Nommensen dan Dedikasinya di Tanah Batak