AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP
Hidup ini singkat. Layaknya sebuah perziarahan, kita adalah musafir yang sedang melakukan sebuah perjalanan pulang menuju kepada Sang Pemilik Hidup, ujar Budayawan Emha Ainun Nadjib dalam sebuah kesempatan. Kita mengingat suatu saat akan meninggalkan dunia ini, dan kita diundang untuk tidak resah akan bayangan kematian, yang bisa menjadi pemicu penderitaan dalam batin kita. Sebagian dari kita mungkin boleh dihiburkan oleh perkataan Yesus Sang Filsuf dari Nasaret, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Dan selagi kita masih hidup, kita diajak untuk memperhatikan dengan saksama bagaimana kita hidup agar tidak seperti orang bebal, tetapi seperti orang bijaksana.
DIRINGKAS DARI TULISAN:
Bukan Filsafat Kematian
Oleh Dhimas Anugrah
Pendiri Lingkar Filsafat (Circles) Indonesia, sebuah komunitas pembelajar di bidang budaya, filsafat, dan sains. Studi di Oxford Center for Religion and Public Life, Inggris.