YESUS SEBAGAI GURUÂ DALAM INJIL INJIL (3)
https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=724&res=jpz
Sapaan terhadap Yesus sebagai Rabbi (Aram) artinya “mengajar” (Yun.: didaskalos). Dalam Injil Lukas, Yesus malah disapa sebagai epistata, sebutan resmi bagi seorang pejabat, pengawas dan penguasa serta pemelihara. Hal ini terlihat dalam konteks Yesus dimuliakan si atas gunung (Luk 9:33); dalam konteks kecemasan para murid (Luk 9:49); dalam konteks setelah angin ribut diredakan (Luk 8:24); dalam konteks pemanggilan beberapa penjala ikan (Luk 5:5); dan dalam konteks seorang kusta meminta kesembuhan (Luk 17:13). Tampaknya Lukas ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah pribadi guru berotoritas, bukan hanya sebagai pengajar biasa layaknya orang Farisi dan ahli Taurat pada zaman-Nya. Memang, di samping sapaan sebagai epistata tadi, Yesus juga dipanggil sebagai didaskale sebagaimana terdapat juga dalam tulisan Lukas lainnya (7:40; 9:38; 10:25; 11:45; 12:13; 18:18; 19:39; 20:21,28,39; 21:27).
Injil Matius menggunakan sapaan kyrie yang berarti “Tuhan,” terhadap Yesus sebagai guru (8:25; 17:15). Menurut Matius, murid-murid memandang Yesus bukan saja sebagai guru biasa namun juga sebagai Tuhan yang berkuasa. Matius memang tidak mengabaikan sapaan Yesus sebagai Rabbi seperti oleh Yudas Iskariot (Mat 26:25,49) dan sebagai didaskale oleh orang banyak (Mat 19:16; 22:16,24,36). Yang menarik lagi ialah bahwa Matius mencatat otoritas Yesus atas diri-Nya sebagai Rabbi. Mereka tidak diperbolehkan oleh Yesus untuk dipengaruhi oleh para rabbi lain (Mat 23:8-10). Matius hendak menegaskan bahwa hanya Yesus saja Rabbi yang berotoritas dan di luar Dia tidak ada. Sesama murid adalah saudara.
Dalam Injil Markus, Yesus juga disebut sebagai Rabbi oleh para murid. Misalnya oleh Petrus dalam konteks peristiwa di atas gunung (Mrk 9:5); juga oleh murid ketika mereka melihat bagaimana pohon ara yang dikutuki Yesus menjadi layu (Mrk 11:21); serta oleh Yudas di taman Getsemani (Mrk 14:45). Orang buta yang meminta kesembuhan, menurut Markus malah menyapa Yesus sebagai rabbouni (Aram) (Mrk 10:51). Sapaan sebagai didaskale selain digunakan oleh para murid (4:38; 9:38; 10:35; 13:1), juga diungkapkan oleh orang-orang luar (9:17; 10:17,20; 12:14,19,32).
Dalam Injil Yohanes, Yesus disapa oleh para murid sebagai didaskale (Yoh 1:38; 20:16); sebagai rabbi (Yoh 1:38, 49; 4:31; 9:2; 11:8). Orang luar rnenyapa Yesus sebagai rabbi pula (3:2; 6:25). Satu sebutan rabbouni dari wanita yakni Maria Magdalena (Yoh 20:16).