RENUNGAN HARIAN 11 APRIL 2017


HARI SELASA DALAM PEKAN SUCI
BACAAN LEKSIONARI
Yes.49:1-6; Maz.71:1-6, 15-17; Yoh.13:21-33, 36-38

Yoh.13:21-33, 36-38
Yesus memperingatkan Yudas
13:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, z lalu bersaksi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. a ” 13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya 4 . 13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, b bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. 13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: “Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!” 13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, siapakah itu? c ” 13:26 Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti 5 , sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. d 13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. e Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” 13:28 Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. 13:29 Karena Yudas memegang kas f ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, g atau memberi apa-apa kepada orang miskin. h 13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. i

Perintah baru
13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia j dipermuliakan k dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. l 13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, m dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, n demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu

Yesus memperingatkan Petrus
13:36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: “Tuhan, ke manakah Engkau pergi? s ” Jawab Yesus: “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, t tetapi kelak u engkau akan mengikuti Aku.” 13:37 Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” 13:38 Jawab Yesus: “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali. v ”

RENUNGAN
BAGAIMANA MENGHADAPI YUDAS ?
Yoh 13:21-30
Bagaimana menghadapi Yudas?
Sejak pasal 6 dan 12 kita sudah menerima informasi bahwa Yudas adalah pengkhianat. Andaikata Injil Yohanes merupakan film spionase, ceritanya mungkin demikian: jati diri si penyusup plus pengkhianat itu dibuka lebar-lebar, lalu hukuman dijatuhkan. Namun di sini yang kita temukan justru berlawanan. Setelah para murid tahu bahwa Yesus akan diserahkan kepada para penguasa, Yesus justru mempersilahkan si pembelot pergi dan melaksanakan rencananya. Kita tentu tergoda bertanya, mengapa?

Injil Yohanes tidak menjawab pertanyaan tadi secara langsung. Namun sejauh ini kita tahu bahwa penyaliban Yesus memang bagian dari kehendak Allah; juga hasil pengkhianatan Yudas. Karena itulah Yesus tidak mencegahnya. Yang jadi pertanyaan kita, apakah nas ini mengimbau kita untuk menganut fatalisme dalam hidup: anggapan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini sudah ditentukan atau ditakdirkan? Tidak, karena kita melihat di sini bukan kepasrahan buta yang fatalistis, melainkan sikap aktif Yesus yang secara rela merespons rencana dan kehendak Sang Bapa dalam ketaatan. Bagaimana menghadapi Yudas? Kalimat Yesus kepada Yudas justru bernada perintah, seakan menandai kesiapan Yesus menjalani babak akhir pelayanan-Nya di bumi. Ini bukan kalimat orang yang pasrah membuta dan menyerahkan segalanya pada nasib. Apa yang terjadi pada Yesus dalam pasal-pasal berikut-Nya adalah akibat dari pilihan aktif ketaatan-Nya.

Sebagai murid Kristus, kita tidak diminta untuk pasrah menerima keadaan, apapun yang terjadi. Panggilan kita adalah bersikap taat. Kita tidak boleh lupa bahwa ketika Setan bekerja dan mengatur siasat, Allah turut bekerja melalui kuasa Roh-Nya dan juga melalui ketaatan kita. Penderitaan, kesusahan, beban pelayanan, dan juga sukacita dan penghiburan, semuanya kita tanggung bukan karena pasrah begitu saja kepada undian nasib yang tak terduga, melainkan karena kita memilih untuk taat kepada kehendak-Nya.

http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=43&chapter=13&verse=21