RENUNGAN HARIAN 7 APRIL 2017


BACAAN LEKSIONARI
HARI BIASA PEKAN V PRAPASKAH
Yer.20:10-13 ; Maz,18:1-7; Yoh.10:31-42

Yohanes 10:31-42
10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. d 10:32 Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” 10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah. e ” 10:34 Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat f kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah 7 ? g 10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman h itu disampaikan, disebut allah–sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan i –, 10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan j k oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: l Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? m 10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan n Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, 10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa. o ” 10:39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia,p tetapi Ia luput dari tangan mereka. q
Yesus di seberang sungai Yordan
10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, r ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. 10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: “Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, s tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar. t ” 10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya. u

RENUNGAN
BUKTI KEILAHIAN YESUS
Pernyataan terus terang Tuhan Yesus bahwa Dia dan Allah Bapa adalah satu (Yoh. 10:30) membuat orang-orang Yahudi berang dan melempari Tuhan Yesus dengan batu (ayat 31). Bagi mereka ucapan Yesus jelas menghujat Allah karena Dia menganggap diri-Nya setara dengan Allah (ayat 33).

Tuhan Yesus memberikan dua argumentasi yang membela klaim keilahian-Nya.
Pertama, Ia mengutip Mazmur 82:6 yang berkata, “… Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian… ” (Yoh. 10:34). Menurut pemazmur, Allah sendiri menyapa umat Tuhan yang menerima firman-Nya dengan menyebut mereka sebagai anak-anak Allah. Kalau penerima firman Allah dilayakkan untuk disapa anak Allah (ayat 35), betapa lebih layak lagi Dia yang diutus Allah ke dunia, yaitu Firman yang inkarnasi itu disapa sebagai Allah (ayat 36). Jadi, dari segi bahasa menyebut Yesus sebagai Anak Allah atau Allah tidak salah.
Kedua, klaim Yesus sebagai Anak Allah dapat dibuktikan kebenarannya melalui pekerjaan yang dilakukan-Nya. Karya Kristus adalah melakukan pekerjaan Bapa (ayat 37). Perbuatan-perbuatan Yesus yang mengandung sifat ajaib dan moral terpuji (ayat 32a) menyatakan kesatuan kehendak dan kesatuan misi-Nya dengan kehendak dan misi Bapa (ayat 38). Itulah sebabnya, Yesus menanyakan kepada mereka, kesalahan apa yang telah Dia kerjakan sehingga mereka ingin merajam Dia (ayat 32).

Salah satu karya agung Tuhan Yesus Kristus adalah kematian-Nya di kayu salib untuk menggenapkan misi penyelamatan Allah. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah hasil karya-Nya. Hidup kita yang sudah dimerdekakan dari perbudakan dosa seharusnya menjadi saksi akan keilahian Tuhan Yesus. Itu kita tampakkan dengan penghambaan diri secara penuh , pengabdian dan penyembahan kepadaNya kita memperlihatkan akan ike ilahian Yesus ,serta taat kepadaNya dalam mewujudkan hidup kudus, menjunjung tinggi kebenaran, dan menegakkan keadilan kita sedang menyaksikan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah.

Renungkan: Dapatkah orang lain melihat Anda bahwa kita mengagungkan Tuhan Yesus dan ketaatan mutlak kepadaNya sebagai tanda pengakuan akan ke ilahiran Yesus ?

http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=43&chapter=10&verse=31