RESILIENSI JANDA

RESILIENSI PADA JANDA CERAI MATI

Fitriana Ery Gayatri Aad Satria Permadi, S.Psi, M.A

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta erygayatri@gmail.com Aad.Satria@ums.ac.id

ABSTRAK

1 Resiliensi pada janda cerai mati merupakan kemampuan yang terdapat dalam diri seorang janda cerai mati untuk bangkit dari keterpurukan yang dialami karena suaminya yang meninggal dunia sehingga dapat menjalani kehidupan sehari-hari bersama anak-anaknya. Resiliensi tidak muncul dengan sendirinya, melainkan adanya motivasi dari dalam diri maupun dari luar individu tersebut untuk tetap survive.

2.Status sebagai seorang janda bukan suatu hal yang mudah dapat diterima oleh seseorang, apalagi menjadi janda karena suami yang meninggal dunia. Namun secara tidak langsung, janda cerai mati dituntut untuk tetap dapat menyikapi secara positif atas perbedaan kehidupan sebelum dan sesudah menjadi janda, mampu melakukan problem solving secara tepat, menjaga hubungan baik dengan orang lain, mampu mencukupi kebutuhan dirinya sendiri maupun anakanaknya dan optimis memandang masa depan yang ingin diraih tanpa adanya sosok suami di kehidupannya. tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan dinamika resiliensi pada janda cerai mati.

Hasil dari penelitian ini adalah janda cerai mati awalnya mengalami kesepian dan kehilangan atas kehilangan suami yang meninggal dunia karena sakit maupun kematian yang mendadak.

3.Potensi resiliensi terbentuk dari adanya sikap terhadap masalah yang dihadapi setelah menjadi janda, harapan terhadap kelangsungan hidup, keyakinan terhadap kuasa Allah SWT maupun kemampuan diri sendiri dan interaksi sosial. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk resiliensi yaitu mampu memotivasi diri, tawakal, kedekatan dengan keluarga, kebiasaan, mawas diri, masa depan diri sendiri, masa depan anak-anak, percaya diri, peduli dan hubungan sosial yang baik.

Kata kunci : Resiliensi, Janda Cerai Mati, Dewasa Madya